REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Tim Kesenian KBRI Madrid menampilkan Rampak Kendang, Tari Serampang 12, dan Tari Zapin pada Festival Budaya Islam ke-18 di kota Almonaster La Real, Provinsi Huelva, Daerah Otonom Andalusia yang berbatasan dengan Portugal, akhir pekan.
Dubes RI di Madrid, Yuli Mumpuni Widarso kepada, Selasa (17/10) menyebutkan, keikutsertaan Tim Kesenian Indonesia dalam Festival Budaya Islam itu merupakan yang pertama kalinya. "Saya merasa terharu penduduk Almonaster mempunyai semangat toleransi dan saling menghormati," ujarnya terkait negara yang tadinya dikenal sebagai negara Islam itu.
Dikatakannya masyarakat internasional dapat belajar dari masyarakat Almonaster, bagaimana mengungkapkan dan mencontohkan kegiatan yang mempertebal rasa saling menghormati.
Festival Budaya Islam diisi beberapa kegiatan seperti Pentas Seni diisi berbagai pertunjukan seperti Flamenco Sevillana Triana, Gitar dan Musik Andalusia serta Tari Sufi, Pameran Lukisan, Bazar dan Kolokium Internasional.
Sejak berlangsungnya Festival 18 tahun yang lalu, baru pada tahun ini mengundang peserta dari negara lain dan Wali Kota Almonaster bersama Panitia memilih Indonesia yang diwakili KBRI Madrid.
Kota Almonaster berpenduduk 1.950 jiwa mempunyai sejarah Islam yang panjang. Pada abad ke 8 Islam masuk dan berkembang, kemudian pada abad 9 membangun massjid yang hingga kini tidak pernah berubah fungsi. Rute masuknya Islam ke Almonestar dinamakan La Ruta de Al Mutamid.
Dalam acara pembukaan diadakan di Mesjid Almonaster, Wali Kota (Alcade) Jacinto Verquez menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Komunitas Islam di Spanyol, Yayasan Mesjid Sevilla dan masyarakat kota Almonaster.
Terima kasih disampaikan kepada KBRI Madrid yang merupakan Kedubes asing pertama yang berpartisipasi dalam Festival ini sejak diselenggarakan 18 tahun yang lalu. Indonesia merupakan negara penduduk Muslim terbanyak di dunia yang diundang jadi tamu pertama.
Sementara itu Ketua Parlemen Daerah Huelva, Ignacio Caraballo Romero, menyampaikan rasa bangga Almonaster kembali menggelar Festival, merayakan semangat toleransi dan menghormati perbedaan.
Pemerintah Daerah Otonom Andalusia (Junta de Andalusia) yang diwakili José Gregorio López, Kepala Dinas Lingkungan dan Tata Ruang Junta de Andalusia, mendukung sepenuhnya gagasan dan penyelenggaraan Festival yang berpusat di Mesjid Almonaster, monumen bersejarah abad 9 yang harus dihormati dan dipelihara masyarakat Andalusia.
Sebagian besar pengunjung stan KBRI Madrid setelah menyaksikan pentas tari tradisional menyampaikan keinginan berkunjung ke Indonesia. Kepada mereka diberikan suvenir berupa CD Wonderful Indonesia serta buku tentang "Indonesia: A Halal Destination".
KBRI Madrid mengharapkan, partisipasi Indonesia dalam Festival tersebut akan meningkatkan pemahaman masyarakat bahwa kebudayaan Islam tidak hanya di Timur Tengah, melainkan juga di Asia, dan Indonesia yang jumlah penduduknya mayoritas Muslim menghormati perbedaan, tercermin dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika.