Selasa 17 Oct 2017 06:27 WIB

Pilihan Arisan yang Minim Risiko Bagi Para Ibu

Rep: Novita Intan/ Red: Indira Rezkisari
Pilih arisan yang paling minim risiko agar tidak timbul kerugian keuangan.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pilih arisan yang paling minim risiko agar tidak timbul kerugian keuangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arisan sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia. Kegiatan ini menjadi lebih menyenangkan apabila dilakukan secara tepat.

Saat ini arisan berkembang di masyarakat sangat beragam bentuknya, mulai arisan uang, arisan barang, arisan haji, arisan lebaran dan lain sebagainya. Arisan memiliki arti pengumpulan uang atau barang yang nilainya sama dengan beberapa individu yang kemudian diundi secara berkala hingga semua anggota arisan memperolehnya.

Beragam bentuk arisan, manakah arisan yang minim risiko yang bisa diambil masyarakat? Menurut Anggota Dewan Komisioner OJK Tahun 2012-2017, Kusumaningtuti S Soetiono arisan dalam bentuk barang bisa menjadi pilihan masyarakat khususnya para ibu.

"Arisan dalam bentuk barang minim sekali kerugian. Semisal Arisan Mapan, di mana konsep arisan ini sangat bagus untuk para ibu yang biasa menginginkan dan membutuhkan kebutuhan ruma tangga seperti kompor gas," ujarnya di Jakarta, Senin (16/10).

Menurutnya, selama ini para ibu khususnya di pedesaan membeli barang melalui jasa keuangan tidak resmi seperti rentenir. Sehingga dengan adanya arisan barang seperti Arisan Mapan bisa mengurangi ketergantungan kredit untuk membeli barang kebutuhan rumah tangga.

"Bisa dikatakan arisan barang zero risk, kalau arisan konvesional banyak yang disalahkan karena uang kemudian mengundang anggota terbuka sekali," ungkapnya.

Ia menuturkan, konsep yang diterapkan Arisan Mapan memiliki skema yang kongkrit. Di mana, bisa mengubah kebiasaan perilaku masyarakat untuk mengatur keuangan keluarga.

"Dengan arisan para ibu bisa mengatur pola kesabaran sehingga menjadi mengerti bagaimana mengelola uang supaya bisa ditahan untuk membayar arisan selanjutnya," ucapnya.

Arisan, katanya, turut membantu gerakan edukasi pengaturan keuangan keluarga. Dengan bergabung bersama Arisan Mapan, anggota dapat mengakses berbagai barang kebutuhan berkualitas yang selama ini sulit mereka jangkau karena harga yang terlalu tinggi.

"Kalau usaha ini (Arisan Mapan) diteruskan baik sekali jadi cocok sekaligus memperkenalkan metode arisan baru. OJK di dalam melakukan mengedukasi keuangan tidak hanya sendirian harus bekerjasama dengan lembaga keuangan lainnya dan juga lembaga keuangan informal lainnya, kelompok sekaligus mengajarkan edukasi keuangan karena contoh kecil jika arisan," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement