REPUBLIKA.CO.ID, CIMAJA -- Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya membuka kejuaraan surfing berskala internasional Amazing Geopark Adventure Tourism (AGAT) 2017, pada Sabtu (14/10). Dalam acara tersebut menteri asal Banyuwangi itu berulang-ulang mempromosikan Geopark Ciletuh yang menurutnya harus digarap serius.
"Geopark Ciletuh ini sangat bagus. Event Amazing Geopark Adventure Tourism juga sangat bagus. Dua-duanya harus dikelola secara profesional agar mencapai sasaran yang optimal," kata Menpar Arief Yahya, Sabtu (14/10).
Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mizwar yang hadir di tengah acara langsung tersenyum. Begitu juga dengan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Irfan Suryanegara, Bupati Sukabumi H. Marwan Hamani, Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Destinasi Dadang Rizki Ratman dan Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Hj. Ida Hernida.
Pada awal Agustus 2017, Geopark Ciletuh sudah dinilai tim UNESCO. Bila dinyatakan lulus, Ciletuh akan dilambungkan menjadi UNESCO Global Geopark (UGG) dan menjadi destinasi wisata dunia.
“Potensinya juga sangat besar. Keindahan alamnya lengkap, ada landscape, gunung, air terjun, sawah, ladang, dan berujung di muara sungai ke laut. Karena itu harus cepat dikembangkan, agar bisa menghidupkan ekonomi masyarakatnya,” ujar Arief Yahya.
Ditambah lagi, destinasi yang dikelilingi hamparan alluvial dengan batuan unik dan pemandangan serta pantai yang indah. Ciletuh juga memiliki ombak yang disukai para surfer dunia. Tengok saja Pantai Cimaja. Pantai yang ada di kawasan Geopark Ciletuh itu terpilih sebagai lokasi lomba selancar berskala internasional, Amazing Geopark Adventure Tourism (AGAT 2017). Sebanyak 14 surfer pro-internasional ambil bagian di event ini.
Tema yang diusung Cimaja Geosurf Challenge, Our Amazing Adventure. Semua seakan diajak berselancar di tempat petualangan yang luar biasa ini. “Yang penting semua harus dilaksanakan dengan standar global agar dapat menjadi daya tarik wisatawan. Tanggalnya juga harus pasti sehingga tidak mengecewakan wisatawan,” kata Menpar Arief Yahya.
Arief juga menyebut, event ini jadi momentum bagi para stakeholder pariwisata (pemerintah, industri pariwisata, dan masyarakat) untuk membangun kepariwisataan yang mengedepankan pertumbuhan perekonomian, menciptakan lapangan kerja, serta menghapus kemiskinan di sekitar destinasi pariwisata. Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah mempromosikan kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu kepada dunia.
"Kita harus aktif dalam konferensi jaringan geopark dunia dan pelaksanaan event internasional seperti Cimaja Geosurf Challenge, Our Amazing Adventure ini,” ujarnya.
Bupati Sukabumi Marwan Hamani jadi semakin bersemangat. Dia pun mengaku semakin yakin Pemerintah Daerah yang didukung Pemerintah Provinsi Jawa Barat bisa merealisasikan mimpi besar dengan melambungkan Geopark Ciletuh Palabuhanratu menjadi UNESCO Global Geopark (UGG).
“Ini sudah pas. AGAT 2017 digelar untuk mengenalkan Geopark Ciletuh- Palabuhanratu sebagai salah satu destinasi pariwisata minat khusus berkelas dunia. Serta mempersiapkan masyarakat untuk mampu mengelola kepariwisataan di kawasan Geopark Ciletuh- Palabuhanratu dengan prinsip pengelolaan kepariwisataan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ucapnya.
Amazing Geopark Adventure Tourism 2017 diikuti oleh 14 surfer pro-internasional dari Amerika Serikat, Australia, Italia, Inggris, Jepang, Kanada, Maladewa, Maroko, Filipina, Singapura, Selandia Baru, Thailand dan Taiwan. Serta 14 surfer nasional dari Bali, Banten, Bengkulu, DKI Jakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sumatra Barat, Sumatra Utara, Sumatera Selatan, Yogyakarta dan Jawa Barat sebagai penyelenggara.
Selain itu AGAT diikuti pula oleh 35 surfer advance dari kancah regional Jawa Barat dengan mayoritasnya peselancar dari Kabupaten Sukabumi. Tak ketinggalan daerah yang memiliki potensi pengembangan surfing di wilayah Geopark Ciletuh Palabuhanratu dari 21 desa di delapan kecamatan akan mengirimkan pesertanya untuk mendapatkan coaching clinic serta surf school sebagai bekal mereka untuk mengembangkan surfing di daerahnya.
Advertisement