REPUBLIKA.CO.ID, KARIMUN, KEPRI -- Tari Dangkong merupakan salah satu bagian dari tradisi khas Kabupaten Karimun yang mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Karenanya, tari ini dinilai perlu dilestarikan.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau Buralimar terkait Dangkong Dance Festival di Rumah Dinas Bupati Karimun, Tanjung Balai Karimun, yang dibuka pada Jumat (13/10) malam.
"Masing-masing kabupaten mempunyai ciri khas tersendiri, mempunyai tradisi dan adat masing-masing. Nah untuk Karimun, Dangkong inilah dan harus terus dijaga dan dilestarikan," kata Buralimar di Tanjung Balai Karimun, Sabtu (14/10).
Menurut Buralimar, tari Melayu Dangkong yang dikemas dalam bentuk festival merupakan tradisi yang telah berhasil mempertemukan dangkong-dangkong antarnegara dalam satu pentas. "Malaysia dan Singapura sangat antusias mengikuti festival Dangkong ini, belum lagi tim Dangkong di Indonesia," katanya.
Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sangat mendukung setiap kabupaten/kota mengembangkan dan melestarikan budayanya. Sebab, menurutnya, budaya yang adat saat ini bukan lagi sekadar tradisi dari suatu suku atau daerah, tetapi juga memiliki potensi menjadi daya tarik bagi wisatawan.
"Kami akan memberi perhatian penuh terhadap kabupaten yang mengembangkan budayanya, seperti Dangkong ini, atau ada yang lainnya silahkan," katanya.
Di tempat yang sama, Bupati Karimun Aunur Rafiq mengatakan "Dangkong Dance Festival" merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun, yang dimulai sejak 2005. "Dan Festival Dangkong ini juga diikuti oleh negara tetangga, Malaysia dan Singapura. Kabupaten Karimun sendiri telah mematenkan Dangkong ini sebagai budaya asli daerah," kata Aunur Rafiq.
Tari Dangkong, katanya, juga telah diakui Kementerian Pariwisata sebagai budaya Karimun, bahkan beberapa negara-negara tersebut juga mengakui Dangkong karimun. Untuk itu, pihaknya juga akan terus memelihara Dangkong tersebut lewat Dinas terkait melalui pelatihan-pelatihan kesenian.
"Dangkong, awalnya kesenian Melayu yang sering digelar masyarakat Kecamatan Moro. Sebagai kesenian khas daerah, maka sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk melestarikannya sebagai budaya kita, sekaligus sebagai daya tarik bagi wisatawan," katanya.
Dangkong Dance Festival dihelat di Panggung Sri Kemuning, Coastal Area, Tanjung Balai Karimun, Sabtu (14/10) malam ini. Malaysia mengutus tiga tim Dangkong, Singapura mengutus empat tim. Selain itu, daerah lain juga mengutus tim kesenian Dangkong, seperti Kabupaten Kepulauan Meranti Riau, Jakarta, Padang dan beberapa daerah di Riau dan Kepri.
Dangkong Dance Festival XII juga masuk dalam agenda Festival Bahari Kepri (FBK) 2017.