REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Investor dari London, Paris dan New York menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi di Indonesia. Mereka pun mulai menjajaki kelaikan investasi di sektor pariwisata di Indonesia.
Hal tersebut diketahui setelah Menteri Pariwisata Arief Yahya didampingi Ketua Tim Pokja 10 Destinasi Prioritas, Hiramsyah S Thaib yang menerima audiensi CEO Wellington Capital Advisory (WCA), David Burke di Gedung Sapta Pesona, Kemenpar, Selasa (10/10).
Hiramsyah mengatakan, dalam audiensinya, David Burke melaporkan dan menyampaikan tiga hal. Pertama, bahwa WCA selaku analis dan financial investment advisor yang berbasis di Jakarta dan Singapura, telah menerima berbagai permintaan kajian untuk kelaikan investasi di sektor pariwisata di Indonesia.
"Terutama kliennya dari London, Paris dan New York," ujar Hiramsyah, Kamis (12/10).
Kedua, dengan sinyal kuat dari para investor itu, Hiramsyah mengatakan, WCA sangat berharap dapat turut membantu mempromosikan peluang investasi di '10 Bali baru' maupun destinasi yang sudah ada lainnya.
"Karena sudah mendapat banyak intereset dan letter of intent untuk berinvestasi di sektor perhotelan dan pariwisata di beberapa wilayah di Indonesia," ujar Hiramsyah.
Dan poin ketiganya, penawaran kerja sama yang diajukan WCA ini adalah 'Zero Rupiah' alias tanpa biaya. WCA hanya meminta untuk disediakan berbagai materi dan lokasi-lokasi potensial destinasi investasi pariwisata yang clean and clear dari sisi perijinan.
"Dan tentunya yang sejalan dengan arah pengembangan pemerintah," kata dia.
Selanjutnya WCA akan membantu memasarkan peluang destinasi investasi pariwisata kepada kliennya dan berkoordinasi lebih lanjut dengan Kemenpar. Khususnya dalam pemenuhan kebutuhan investasi di sektor pariwisata dan private sektor untuk pemenuhan amenitas yang nilai kebutuhannya mencapai 10 miliar dolar AS.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi ketertarikan dari WCA dalam membantu mempromosikan destinasi investasi di sektor pariwisata Indonesia. Hal ini menurut Menpar, karena pariwisata Indonesia memang 'seksi'. Bahwa Indonesia memiliki potensi yang tinggi di sektor pariwisata, dan membutuhkan banyak sentuhan dalam penataan destinasi sehingga dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Termasuk kehadiran investor yang berperan di dalamnya.
"Pariwisata merupakan salah satu leading sector di Indonesia, WCA tidak akan salah membantu Kemenpar dalam pengembangan pariwisata," kata Arief Yahya.
Hal tersebut lantaran angka pertumbuhan pariwisata Indonesia dan dukungan pemerintah serta presiden sangat fokus terhadap pariwisata.
Ia mengatakan, pertumbuhan pariwisata Indonesia saat ini adalah yang tertinggi. Sampai bulan Juni pertumbuhan wisatawan mancanegara mencapai 22,4 persen. Dibanding dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang 5,01 persen, maka terbilang pertumbuhan wisman yang identical dengan penerimaan devisa naik empat kali lebih cepat dari pertumbuhan ekonomi nasional.
"Untuk branding, tahun 2017 Wonderful Indonesia rangking 47 dan masuk cluster 1. Amazing Thailand ada di rangking 68 dan Truly Asia Malaysia di rangking 85," ujar Menpar Arief Yahya.
sumber : Kemenpar
Advertisement