REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Di tengah beragam pemberitaan mengenai bencana erupsi Gunung Agung di Bali, industri pariwisata Bali masih dinyatakan aman. Ini dibuktikan dengan digelarnya Gebyar Wisata 2017 di Beachwalk Kuta yang diselenggarakan DPD Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Bali, pada 6-8 Oktober 2017.
Setiap harinya, event itu sukses mendatangkan 40 ribu pengunjung. Total, ada 120 ribu pengunjung yang membanjiri Gebyar Wisata 2017. “Even itu sudah menggambarkan kalau Bali ini aman. Bahkan jika diperlukan tamu yang terkena dampak akan kita carikan hotel di tempat lain yang lebih aman. Paling tidak apa yang ada sekarang itu yang kita garap di Bali,” kata Ketua DPD Putri Bali I Gusti Agung Ayu Inda Trimafo Yudha, di Bali, Selasa (10/10).
Ini sekaligus menepis banyaknya informasi menyesatkan atau hoax yang beredar. Informasi bohong yang menyebutkan bahwa erupsi Gunung Agung sudah dalam level membahayakan. Dari paparannya, tidak ada dampak langsung dari kenaikan status Gunung Agung menjadi Siaga terhadap kawasan wisata sekitar Kuta. Sebab dari pemaparannya, lokasi wisata di daerah tersebut jauh dari Gunung Agung.
Begitu pula kondisi Bandara Internasional Ngurah Rai yang jaraknya juga jauh dari Gunung Agung. Hingga saat ini, aktivitas penerbangan normal. Jadi, tidak ada alasan untuk khawatir dengan keselamatan berwisata di Bali.
"Tempat wisata di Bali seperti Tanah Lot, Uluwatu, Danau Beratan Bedugul, Istana Tampak Siring, Bali Safari dan Marine Park, Garuda Wisnu Kencana, Pantai Sanur, Tanjung Benoa, Goa Gajah, Kawasan Nusa Penida, Pantai Kuta, dan lainnya aman. Tolok ukurnya kesuksesan Gebyar Wisata ini. Kita bangun image Bali aman dan masih siap menerima kunjungan wisatawan,” ujarnya.
“Di kesempatan terpisah, Koordinator Gebyar Wisata 2017, I Gusti Agung Ngurah Kertiyasa yang juga Sekretaris I DPD Putri Bali mengatakan selama tiga hari berlangsung, 16 partisipan yang juga anggota Putri Bali mengaku sangat puas dengan dengan penyelegaraan event tahun ini. Ia berharap bisa terus mengubah mindset masyarakat
serta mengekspose pariwisata di Bali yang tidak kalah indah dengan luar negeri.
“Ini juga sebagia ajang bagi 15 tenant objek wisata seperti dari kebun binatang, adventure company, kopi luwak, tempat hiburan dan pariwisata di Bali untuk bertemu dengan direct market. Harapan kita gebyar ini akan dilakukan rutin tapi dengan tematik berbeda, karena banyak objek wisata di Bali yang tidak terekspos,” katanya.
Agung Ngurah mengaku optimitis pascakesuksekan Gebyar Wisata 2017 akan memberikan dampak pemberitaan serta menegaskan bahwa pariwisata di Bali masih aman, meskipun Gunung Agung berstatus awas. "Sekaligus ini menjadi jawaban bahwa pariwisata di Bali masih aman, jadi jangan ragu berwisata di Pulau Dewata," ajaknya.
Senada dengan para anggota PUTRI, Menteri Pariwisata Arief Yahya yang belum lama meninjau langsung kondisi Bali juga menyebut Bali masih aman untuk dikunjungi. Destinasi wisata di Pulau Dewata masih sangat
siap menerima kunjungan wisatawan. Terkecuali memang beberapa destinasi di areal kawasan rawan bencana (KRB) yang jumlahnya tidak begitu banyak.
"Bali tetap aman untuk dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Kami pun sudah siap dengan berbagai jenis antisipasi jika memang benar akan ada erupsi (Gunung Agung)," katanya.
Berbagai kegiatan berskala Internasional yang digelar di Bali dalam waktu dekat siap diselenggarakan dan tidak ada pembatalan kegiatan. Hal ini tentu akan menjadi penanda ke publik internasional bahwa kawasan wisata di Bali masih sangat aman dari aktivitas vulkanis Gunung Agung.
“Wisatawan tidak perlu khawatir. Pemerintah telah mempersiapkan dan antisipasi segala sesuatunya. Pemerintah melalui Bali Tourism Hospitality siap sepenuhnya. Silakan ke Bali, jangan pernah tertinggal dengan keindahan Bali dan segala aktivitasnya,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya.
sumber : Kemenpar
Advertisement