Rabu 11 Oct 2017 09:22 WIB

Mengapa Makan Siang Anak Sekolah Jepang Terbaik di Dunia?

Rep: Novita Intan/ Red: Indira Rezkisari
Murid kelas tiga SD di Distrik Edogawa, Tokyo, sedang menikmati makan siang di sekolahnya.
Foto: EPA
Murid kelas tiga SD di Distrik Edogawa, Tokyo, sedang menikmati makan siang di sekolahnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jam istirahat pasti jadi saat paling dinantikan para siswa saat bersekolah. Di waktu itulah para siswa berhenti sejenak dari tugas belajar di sekolah.

Selain untuk bermain, waktu ini juga penting dimanfaatkan untuk mengisi perut agar bisa berkonsentrasi lagi menghadapi pelajaran selanjutnya. Jika berbicara tentang makan siang, sebagian anak sekolah memilih jajan di kantin atau membawa bekal tersendiri. Ketika orang Amerika memikirkan menu makan siang di kafetaria sekolah masa kecil mereka, mereka mungkin membayangkan tumpukan daging yang tidak berbentuk dan tak berasa ditambah kentang lembek sebagai padanannya.

Seperti dilansir dari laman Reader's Digest, bagi anak-anak di Jepang makan siang sekolah adalah pengalaman yang kaya dimana budaya, nutrisi, dan keberlanjutan bertemu.

"Sudut pandang Jepang adalah bahwa makan siang sekolah adalah bagian dari pendidikan, bukan jeda dari itu," ujar Direktur Pemerintah untuk Pendidikan Kesehatan Sekolah di Jepang, Masahiro Oji.

Tarif makan siang yang ditawarkan di sekolah-sekolah di Jepang umumnya terjangkau. Isinya makanan segar dan dibuat oleh para siswa sendiri. Anak-anak Jepang tidak hanya makan makanan yang mereka siapkan. Mereka juga belajar tentang unsur gizi dan budaya makanan mereka. Makanannya ditanam secara lokal dan termasuk menu seimbang nasi, yaitu sayuran, ikan, dan sup. Sebagai bonus, setiap makan harganya hanya 2,5 dolar AS.

"Orang tua mendengar anak-anak mereka membicarakan apa yang mereka makan untuk makan siang dan anak-anak meminta mereka untuk menciptakan kembali makanan di rumah," kata Tatsuji Shino, kepala sekolah di Sekolah Dasar Umejima di Tokyo.

Siswa Jepang juga belajar keterampilan kooperatif dan etiket karena mereka saling melayani dan saling membersihkan. Mengingat fakta bahwa Jepang memiliki tingkat obesitas terendah di dunia, Amerika Serikat dan negara lain mungkin perlu belajar dari makanan siang sekolah negeri matahari terbit itu.

Sebuah penelitian di tahun 2011 menemukan bahwa siswa Amerika yang secara teratur makan siang di sekolah umumnya melahap piza, ayam goreng, dan kentang goreng. Hasilnya sekitar 29 persen lebih mungkin mengalami obesitas daripada mereka yang membawa makan siang dari rumah.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement