Selasa 10 Oct 2017 13:33 WIB

Berawal dari Iseng, Magdalena Tan Tekuni Bisnis Makanan

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Winda Destiana Putri
Artis Magdalena tengah memasak secara langsung makanan di restoran miliknya Ow My Plate cabang Kota Tasikmalaya.
Foto: Republika/Rizky Suryarandika
Artis Magdalena tengah memasak secara langsung makanan di restoran miliknya Ow My Plate cabang Kota Tasikmalaya.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Siapa tak kenal Magdalena? Artis bertubuh aduhai ini kerap menghiasi layar kaca. Namun dalam beberapa tahun terakhir, ia memilih mengurangi kegiatannya di panggung hiburan. Kini, ia memilih fokus menekuni bisnis makanan.

Perjalanan presenter cantik ini terjun di bisnis makanan sekitar tahun 2014. Kala itu, ia menangkap tren makanan yang dijual pada baazar di pusat perbelanjaan. Menurutnya, bisnis makan punya prospek cerah karena merupakan kebutuhan sehari-hari.

"Dari bazaar makanan, saya create (membuat) makanan ringan. Modal sewa weekend dari satu mall ke mall lain menu carage ayam gitu dikasih macam-macam jenis saus. Ternyata lumayan bisnis makanan ini," katanya pada wartawan usai membuka cabang francise restorannya 'Ow My Plate' di Kota Tasikmalaya, baru-baru ini.

Setelah menekuni usaha dari satu mall ke mall lain, ia ingin mempunyai bentuk usaha yang stabil. Alhasil, tercetuslah ide Ow My Plate sebagai restoran yang menyajikan makanan di atas hot plate. Lahirnya Ow My Plate tak dilakukannya sendiri. Lena sapaannya, bekerjasama dengan empat orang temannya.

"Ada lima partner masing-masing bidang. Ada yang kicthen, pemasaran," ujarnya.

Dengan kehadiran restoran Ow My Plate, ia merasa perlu makin serius menekuni bisnis. Meski, diakuinya rasa rindu tampil di layar kaca kerap hinggap.

"Kangen balik lagi tapi hanya masih ngeMC (pembawa acara) saja. Suami takut terlalu sibuk karena urus anak, bisnis," ucapnya.

Untuk restoran Ow My plate menyajikan menu western, Jepang dan Indonesia. Tujuannya, kata dia supaya bisa menyentuh semua orang. Adapun harga makanan berada di kisaran 20-50 ribu rupiah. "Semua pasar keambil jadinya," sebutnya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement