Senin 09 Oct 2017 14:24 WIB

Efek Buruk tak Pede dengan Figur Tubuh

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi
Foto: Reuters
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah survei terbaru mendapati mayoritas anak perempuan yang memiliki kepercayaan diri rendah akan figur tubuhnya cenderung melewatkan makan, menghindar dari teman dan keluarga, hingga menghindari kegiatan ekstrakulikuler. Hal itu memicu peningkatan risiko gangguan kesehatan dan penurunan kepuasan hidup.   

Penelitian dilakukan Edelman Intelligence untuk Dove Global Girls Beauty and Confidence Report 2017. Mereka melakukan wawancara dengan 5.165 perempuan berusia 10 sampai 17 tahun di 14 negara. Didapati, lebih dari separuh partisipan merasa tak pede atau kurang nyaman dengan figur tubuhnya.

Secara global baru 46 persen dari perempuan yang menjadi partisipan memiliki rasa percaya diri tinggi akan bentuk tubuhnya. Jika dirinci, angka tersebut lebih rendah di Inggris (39 persen). Sementara Cina dan Jepang memiliki presentase paling buruk.

Tujuh dari 10 perempuan dengan kepercayaan diri rendah mengaku sering menghindari makan dan memicu peningkatan risiko gangguan kesehatan sendiri. Sementara 8 dari 10 responden mengatakan lebih memilih menghindari bertemu orang lain seperti teman dan keluarga karena tidak pede dengan tubuhnya.

Temuan ini menunjukkan figur tubuh tetap menjadi masalah anak perempuan di seluruh dunia. Pencitraan tubuh sempurna yang kerap ditampilkan di berbagai media (media massa, iklan, dsb) menyebabkan tekanan besar bagi sejumlah anak maupun remaja perempuan di seluruh dunia.

“Kita perlu merubah lingkungan sosial dan budaya jadi perempuan tidak dinilai berdasarkan penampilan mereka," ujar penulis dari asosiasi profesor Center for Appearance Reasearch Universitas West of England Philippa Diedrichs, dilansir dari The Guardian, Senin (9/10).

Laporan ini juga menyebutkan mereka yang kurang pede lebih gampang tertekan karena bayangan sempurna akan kecantikan dan penampilan, menarik diri dari aktivitas membangun, dan gagal memaksimalkan potensi penuh mereka. Namun sebaliknya, mereka yang percaya diri dan menerima kondisi tubuh apa adanya akan memiliki keyakinan diri, ketangguhan, dan kepuasan hidup yang bertahan lama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement