Kamis 05 Oct 2017 14:16 WIB

Jalan Menuju Wisata Stonehenge van Java Makin Mulus

Batu Solor Bondowoso.
Foto: traveloka
Batu Solor Bondowoso.

REPUBLIKA.CO.ID, BONDOWOSO –  Pariwisata Bondowoso juga makin menggeliat. Kabupaten yang juga mewilayahi kawasan Gunung Ijen, berbagi dengan Banyuwangi dan Situbondo ini, memiliki spot destinasi wisata alam yang tak kalah menariknya dengan daerah lain. 

Dengan kontur bergunung-gunung dan sebagian merupakan wilayah krisis air bila musim kemarau, menjadikan Bondowoso memiliki spot wisata yang unik dibandingkan daerah lain. Salah satunya objek wisata Batu Susun, di Desa Solor, Kecamatan Cermee. 
 
Kawasan wisata Batu susun atau batu so’on menurut Bahasa setempat. Batu susun ini juga sering disebut Stonehenge van Java, merujuk dengan Stonehenge di Inggris. Untuk mencapai kawasan itu sebelumnya para wisatawan harus melalui jalan berbatu dan sulit dilalui mobil sedan setelah lepas dari jalan provinsi.  
 
Perjalanan dari pusat Kota Bondowoso ke arah Kabupaten Situbondo yang merupakan jalan provinsi tanpa hambatan. Namun, setelah berbelok memasuki kawasan Kecamatan Cerme, yang merupakan jalan desa, maka pengunjung perlu ekstra hati-hati. Karena merupakan jalan tanah dan berbatu-batu. Sehingga kendaraan sedan sulit melintasinya.
 
Namun sejak setahun terakhir ini, Pemkab Bondowoso telah mengaspal jalan itu. Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat  (PUPR) melakukan pembangunan jalur ke Desa Solor, Cerme. Kini sedan pun bisa langsung ke Batu Susun Solor. 
 
Bupati Bondowoso Amin Said Husni, bersama Forpimda dan Ketua DPRD mencoba track tersebut, Senin (2/10). Mereka pun sampai ke Wisata Batu Susun Solor dengan mudah. Soepandi, Kepala Desa Solor mengungkapkan, pembangunan jalan itu telah dinanti sejak awal Indonesia merdeka. Sebab selama ini, wilayah Desa Solor belum tersentuh aspal sama sekali. Hal itu karena geografisnya yang berada di pinggiran Bondowoso.
 
“Karena itu, dengan pembangunan ini masyarakat sangat bersyukur, akhirnya bisa merasakan jalan mulus,” ungkapnya.
 
Paling tidak, katanya, jika biasanya biaya ojek Rp 50 ribu ke bawah (yakni ke Kecamatan Cermee dan Prajekan), kini hanya Rp 20 ribu saja. Sebab jalannya sudah mulus. Jarak tempuh dari Kecamatan Cermee yang biasanya memerlukan waktu satu jam lebih, saat ini hanya sekitar 30 menit.
 
Bupati Amin Said Husni mengungkapkan, kawasan solor adalah kawasan wisata. Sebab ada potensi Batu So’on (susun, Red) atau yang dikenal Stonehange van Java, dan juga ada air terjun. Dan selama ini sudah dikerjasamakan dengan perhutani untuk pengembangan wisatanya.
 
“Sehingga pemerintah memberikan perhatian untuk membangun insfrastruktur.  Transportasi jalan yang layak  adalah kebutuhan utama wisatawan untuk mengakses dengan mudah,” kata dia. 
  
Kini telah dibangun toilet, shelter dan beberapa spot lainnya yang dilakukan Disparpora. Kepala Dinas PUPR Karna Suswandi mengungkapkan, ada sepanjang 9,5 kilometer jalan yang dibangun. Sepanjang 5,650 km berupa hot mix dan 3,850 km berupa telford. 
 
Pembangunan menelan anggaran Rp 11,031 miliar yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) 2017. “Rencana awal pembangunan 11 kilometer, sehingga sampai di Cermee, tetapi pada bagian-bagian tertentu ada jalan yang harus ditinggikan, pengeprasan dan lain sebagainya sehingga hanya 9,5 kilometer,”  kata dia. 
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement