Kamis 05 Oct 2017 10:37 WIB

6 Destinasi Wisata Ditawarkan di Regional Investment Forum

Pemandangan kawasan wisata Mandeh di Pesisir Selatan, Sumatera Barat
Foto: Republika/Hazliansyah
Pemandangan kawasan wisata Mandeh di Pesisir Selatan, Sumatera Barat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menawarkan sejumlah destinasi pariwisata prioritas kepada para investor, baik asing maupun domestik dalam kegiatan Regional Investment Forum (RIF) 2017 di Padang, Sumatra Barat, 15-17 Oktober 2017 mendatang. Forum promosi investasi tersebut digelar oleh BKPM, didukung Kementerian Pariwisata, Bank Indonesia (BI), dan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat.

Tajuk besarnya pariwisata. Semua potensi seputar tourism dipastikan muncul ke permukaan. Semuanya akan dibungkus dalam kemasan bertema 'Showcasing Investment Opportunities in the Indonesian Tourism Industry'.
 
Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan RIF Padang 2017 ini merupakan salah satu inisiatif BKPM untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengembangkan sektor pariwisata. Dan destinasi pariwisata yang dipilih sangat prospektif untuk dikembangkan investor.
 
"Kami akan mengundang kurang lebih 300 investor, baik asing maupun pengusaha swasta nasional, yang memiliki kemampuan untuk melakukan investasi, terutama dalam mengembangkan infrastruktur pariwisata," ujar Thomas Lembong, Selasa (3/10).
 
Pada RIF 2017 ini, enam dari 10 destinasi pariwisata prioritas pemerintah yakni Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu & Kota Tua (DKI
Jakarta), Borobudur (Jawa Tengah), dan Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur) serta 2 kawasan pariwisata terpadu di Sumatera Barat yakni Mandeh dan Gunung Padang akan menjadi fokus utama yang ditawarkan.
 
"Sektor pariwisata sangat strategis untuk membangun pemerataan pembangunan, sehingga investasi yang dilakukan juga menyebar tidak hanya terpusat di Pulau Jawa," kata Thomas .
 
Hingga tahun 2019, pemerintah menargetkan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) mencapai 20 juta orang pertahun. Adapun target wisatawan nusantara (wisnus) berjumlah 275 juta orang.
 
"Dari sektor pariwisata ini, ditargetkan akan menghasilkan devisa hingga Rp 260 triliun. Pertumbuhan investasi di sektor pariwisata yang positif menunjukkan bahwa peluang investasi di sektor ini sangat prospektif," papar Thomas Lembong.
 
Data BKPM menunjukkan, selama periode 2012-2016, realisasi investasi di sektor pariwisata tumbuh rata-rata 17 persen per tahun. Merujuk pada data realisasi investasi pariwisata pada semester I 2017, nilai realisasi investasi pariwisata mencapai 929,14 juta dolar AS atau Rp 12,4 triliun. Angka tersebut tumbuh 37 persen dari realisasi investasi pariwisata pada semester I tahun 2016.
 
“Top 3 PMA (Penanaman Modal Asing) yang menanamkan modalnya di sektor pariwisata Indonesia pada semester I tahun 2017 adalah Singapura 43 persen, Cina 29 persen, dan Malaysia 5 persen,” kata Thomas Lembong.
 
Thomas Lembong menambahkan, dalam proses persiapan ini pemerintah akan memfasilitasi konsultan internasional serta menjajaki beberapa investor yang menyatakan ketertarikannya untuk menanamkan modalnya di Sumatra Barat.
 
"Regional Investment Forum di Padang ini akan dimanfaatkan untuk memaparkan peluang investasi dari destinasi wisata, dari kampanye 10 Bali baru oleh pemerintah," ujarnya.
 
Sementara, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan, wilayah Sumatra Barat memiliki potensi pariwisata yang dapat menarik bagi investor asing yang tertarik menanamkan modalnya. Salah satunya adalah Pantai Mandeh yang menjadi salah satu ikon pariwisata Sumatra Barat.
 
"Investasi merupakan salah satu hal yang menjadi prioritas dalam pengembangan ekonomi di Sumatera Barat. Investasi yang diharapkan masuk adalah investasi di infrastruktur penunjang pariwisata seperti
hotel dan bidang usaha lainnya," kata Irwan.
 
Menteri Pariwisata Arief Yahya nantinya juga menjadi salah satu narasumber bersama dengan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara serta Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.
 
Selain itu, beberapa Duta Besar Indonesia untuk Australia dan Republik Vanuatu Kristiarto Legowo juga akan menjadi narasumber dalam gelaran promosi investasi tersebut.
 
"Dengan makin banyaknya wisatawan yang akan berkunjung dan melakukan perjalanan di Indonesia, maka kita harus mempersiapkan Atraksi, Amenitas (sarana dan prasarana), dan Aksesibilitas (3A) untuk memenuhi
kebutuhan wisatawan selama berwisata di Indonesia," kata Arief Yahya.
 

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement