REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan perusahaan multinasional akan membanjiri Indonesia dan dua juta pekerja akan ditampung. Demikian ulasan tentang Meikarta oleh berbagai media besar Eropa dan Amerika seperti Reuters, Bloomberg, Financial Times, Nasdaq, Dow Jones, Der Spiegel, dan Business Insider.
Media-media ternama tersebut percaya, gedung-gedung pencakar langit di Meikarta akan menjadi pusat kendali dan administrasi perusahaan-perusahaan yang datang dari berbagai belahan bumi itu. Bagi mereka, tinggal tunggu beberapa tahun saja bagi Meikarta untuk mejadi sebuah central business district (CBD) paling strategis di Indonesia.
Dalam perhitungan Lippo Group, keberadaan Meikarta akan mempercepat kehadiran sekitar 4.000 perusahaan di Cikarang. Selain Meikarta, perusahaan-perusahaan tersebut juga mengincar Lippo City Cikarang. Lebih seribu perusahaan industri manufaktur telah beroperasi di Lippo City Cikarang. Sekitar 60 persen di antaranya berasal dari Jepang seperti Mitsubishi dan Toyota.
Secara keseluruhan, 7 kawasan industri di sekitar Meikarta setiap tahun memproduksi sekitar satu juta mobil dan 10 juta kendaraan bermotor roda dua. Produksi lainnya dihasilkan oleh industri elektronik, suku cadang otomotif, farmasi, peralatan rumah tangga dan lain lain.
Merealisasikan percepatan pembangunan Meikarta kini memang terbuka lebar. Pemerintah telah memutuskan untuk bekerja habis-habisan membabat jalur birokrasi yang sudah lama menjadi penghambat investasi. Presiden Jokowi sendiri telah menyatakan bahwa paket-paket deregulasi ekonomi akan digulirkan oleh pemerintah secara terus menerus.
Sudah 16 paket deregulasi digulirkan, dan pemerintah belum menjelaskan sampai berapa paket lagi akan menyusul. Presiden hanya menyatakan, deregulasi akan terus digulirkan sampai Indonesia menjadi negara papan atas dalam peringkat Kemudahan Berbinis (Ease of Doing Business), yang setiap tahun dirilis oleh Bank Dunia.
Tak kalah penting adalah kenyataan bahwa tahun ini Standar & Poor juga telah memasukkan Indonesia dalam peringkat BBB-investment grade dengan outlook stabil. Ini tentu saja membuat para investor lebih bergairah untuk berkiprah di Indonesia, khususnya di Meikarta.
Meikarta memang dirancang untuk memperlancar pertumbuhan ekonomi nasional yang kini menguasai separuh produk domestik bruto (PDB) Asean. Sejak 2010, menurut Bank Dunia, perekonomian Indonesia bahkan telah masuk peringkat 10 terbesar di dunia.
“Cerahnya masa depan Meikarta juga disebabkan oleh lokasinya yang berada di jantung perekonomian nasional,” kata CEO Lippo Group James Riady, yang mengacu pada koridor Jakarta-Botabek-Bandung dimana 60 perekonomian nasional dihasilkan. Berdasarkan data-data statitik yang ada, sekitar 70 persen dari pekonomian koridor ini dihasilkan di Bekasi.
Meikarta dikelilingi oleh beberapa kota mandiri baru seperti Cikarang, Jababeka, and MM2100, plus kawasan industri yang menghasilan berbagai barang elektronik, suku cadang otomotif, farmasi, kimia dan lain lain. Tak lama lagi, semua kawasan ini akan dihubungkan dengan monorail yang berpusat di Meikarta.
Tak kalah pentingnya adalah kenyataan bahwa Meikarta berada di jalur tercepat menuju pelabuhan laut dalam Patimban dan Bandara internasional Kertajati yang beberapa tahun lagi akan mulai beroperasi. Dari Meikarta pula Light Rail Transport (LRT) Cawang-Bekasi Timur-Cikarang, tol layang Jakarta-Cikampek, dan stasiun kereta cepat Jakarta-Bandung bisa dijangkau dalam hitungan menit.
Semua itu membuktikan bahwa Meikarta lebih dari sekadar sebuah pemukiman yang ideal. Meikarta juga merupakan mesin pertumbuhan ekonomi nasional, yang membawa harapan baru bagi jutaan orang.
(ril)