Selasa 03 Oct 2017 20:13 WIB

Jokowi: Sekarang Saatnya Era Lifestyle

Rep: Debbie Sutrisno‎/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Joko Widodo
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menuturkan bahwa Indonesia saat ini tengah memasuki era lifestyle, selain era digital. Perkembangan gaya hidup ini harus bisa diikuti para pelaku usaha untuk menghadirkan penunjang gaya hidup masyarakat.

Jokowi menjelaskan, perkembangan dunia digital yang lebih mudah diakses masyarakat seperti Google, Youtube, Twitter, Facebook, Traveloka, Tokopedia, dan media lain membuat Indonesia cepat berkembang. Kesempatan untuk 'naik kelas' lebih mudah dengan akses dari dunia internet. Hal ini mulai terjadi di negara-negara berkembang maupun maju seperti Cina, India, kawasan Amerika Serikat, maupun Afrika.

"Saat ini semuanya sedang dalam proses naik kelas untuk menjadi konsumen kelas menengah," kata Jokowi dalam acara Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Selasa (3/10).

Jokowi mencontohkan, penduduk Cina yang mencapai 1,4 miliar dan pertumbuhan ekonominya mencapai enam persen lebih dari 600 juta penduduk perekonomiannya berada di atas lima persen. Dan yang membedakan mereka menjadi kelas menengah adalah gaya hidup.

Perkembangan ini pula yang menjadi peluang dan harus bisa dimanfaatkan secara baik oleh pelaku usaha dari Indonesia. Peluang bisnis ini jangan sampai terlewatkan dan gagal digarap. Indonesia dengan potensi pelaku UKM yang besar harus bisa dimaksimalkan. Jangan sampai negara tetangga yang berhasil mengembangkan dan menggarap potensi tersebut.

"Ini cepat-cepatan. Siapa yang duluan dia yang akan dapat. Jadi kita harus tahu lifestyle industri ini apa," ujar Jokowi.

Mantan Gubernur DKI ini menjelaskan, dalam era lifestyle terdapat sejumlah sektor yang bisa dikembangkan, salah satunya lifesyle commodity. Indonesia saat ini memiliki perkebunan kopi dan kakao yang sangat besar. Dengan pertumbuhan demand kopi dan kakao Indonesia seharusnya bisa memanfaatkan hal tersebut.

Warung kopi misalnya, perkembangannya saat ini pesat sekali. Keberadaan warung dan toko yang menjual kopi membuat industri atau perkebunan kopi juga mendapatkan dampak positif. Dampak lain juga dalam permintaan kopi adalah tumbuhnya ekolah barista atau industri alat dalam memproduksi minuman kopi yang enak.

"Ini baru kopi, belum kakao, teh, kayu manis, gula aren, kelapa. Permintannya sangat besar. Tapi semua ini harus dilakukan secara profesional," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement