Selasa 03 Oct 2017 09:31 WIB

Parade Gethek Emas-Grebeg Clorot Hebohkan Festival Bogowonto

Sungai Bogowonto.
Foto: youtube
Sungai Bogowonto.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOREJO - Parade Gethek Emas dan Gunungan Clorot atau Grebeg Clorot yang menjadi puncak acara Festival Bogowonto 2017 sukses menyita perhatian wisatawan yang berada di Desa Jogoboyo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Ahad (1/10). Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga hadir di acara tersebut.

 “Sungai Bogowonto harus dilestarikan dan dimanfaatkan potensi pariwisatanya. Saat ini Indonesia mau berharap apalagi selain dari pariwisata. Berharap dari minyak sudah pasti akan habis, dari industri kita kalah, berharap dari gas? habis dari hutan? Hutan kita gundul. Cuma dari pariwisata yang bisa kita harapkan. Saya sangat senang geliat pariwisata disetiap kabupaten di Jawa Tengah saat ini bisa jadi leading sektor,” ujar Ganjar. 
 
Ganjar yang hadir menggunakan basecap warna ungu dan ikat di kepala warna hitam juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang selalu hadir mendukung setiap kegiatan pariwisata di Indonesia. Diakuinya, Menpar Arief Yahya sangat serius mengembangkan Joglosemar sebagai destinasi prioritas. 
  
Saat menyusuri Sungai Bogowonto dengan perahu, Ganjar berpesan, Festival Bogowonto kedepannya harus ditingkatkan lagi promosinya sehingga bisa menjadi atraksi untuk wisatawan yang datang ke Purworejo. 
 
“Selain itu juga harus dijaga kebersihanya dan dijaga kelestariannya. Kualitas kulinernya dijaga agar tetap enak serta lanskap dan penataan alurnya dibuat yang bagus, saya yakin tahun depan bisa,” ucap Ganjar. 
 
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengatakan wisatawan tidak hanya datang untuk menyaksikan atraksi Gethek Emas, mereka juga memenuhi stand-stand kuliner yang tampilkan oleh 12 desa wisata yang ada di Purworejo. Ke 12 stand kuliner itu laris manis, makanan dan minuman yang mereka jajakan laku terjual.
 
“Mereka menjajakan kuliner khas Purworejo ada Sate Kroco, Geblek, Yode, Tempe Benguk, semua khas Purworejo. Minumannya sendiri ada Legen yang merupakan, minuman yang diambil dari bagian pohon siawalan," ujar Esthy.
 
Festival Kuliner yang digelar selama tiga hari itu juga terdapat lomba mendokorasi stand kuliner serta lomba dengan jumlah pengunjung terbanyak. Selesai lomba, terdapat pula demo masak masakan tradisional yang bahan dasarnya diambil dari hasil bumi masyarakat setempat.
 
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi gelaran Festival Bogowonto 2017. Ia menyebut Festival ini mampu menumbuhkan kecintaan dan rasa memiliki masyarakat melalui penggalian dan pelestarian bentuk seni budaya, untuk itu semua pihak diharapkan dapat berpartisipasi dan mendukung gerakan melestarikan Sungai Bogowonto ini.

"Beberapa tahun lagi Bandara Kulon Progo siap beroperasi, juga akses darat dan kereta api dari Bandar Udara Kulon Progo ke Candi Borobudur, ini lokasinya sangat dekat dengan Purworejo. Purworejo harus siap dengan atraksinya agar memancing minat wisatawan ke Purworejo. Jangan hanya nanti jadi penonton di negeri sendiri. Ayo Purworejo, bangun destinasi pariwisata," kata Arief.

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement