REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upaya penggalangan bantuan untuk etnis Rohingya terus dilakukan masyarakat di Tanah Air. Tidak hanya dari organisasi dan lembaga saja, sejumlah musisi pun semakin banyak yang ikut terdorong membantu meringankan beban para korban dan para pengungsi yang terdampak tindakan kekerasan di negara bagian Rakhine Myanmar.
Salah satunya band Purgatory. Kelompok musik metal ini pun mencoba menggalang donasi dengan cara menggelar aksi panggung bersama grup musik lainnya.
Sabtu (30/9), Purgatory bersama beberapa grup musik metallainnya menggelar Metalheads Respect Solidarity for Rohingya People di JK7 Kemang, Jakarta Selatan. Seluruh donasi yang didapatkan dari tiket dan lelang berbagai barang dalam aksi solidaritas tersebut akan disalurkan untuk membantu etnis Rohingya melalui lembaga kemanusiaan MER-C.
"Kegiatan ini, metal respect untuk Rohingya harus sering-sering diadakan selama terus terjadi kedzaliman di muka bumi, kita harus peduli dengan semuanya," kata DJ Purgatory Djackal kepada Republika.co.id sesaat sebelum naik ke atas panggung.
Menurut Djackal, band yang aktif sejak tahun 1994 ini harus terus bergerak untuk membantu sesama demi kemanusiaan. Purgatory akan melakukan apapun sesuai kemampuannya.
Sementara itu, Al, sang drummer pun berharap agar kekerasan dan pembantaian terhadap etnis Rohingya segera dihentikan. "Kalau bisa diberhentikan kita harus berhentiin, kita baru bisa bantu kayak gini," ungkapnya.
Bone, sang bassist pun mengajak kepada semuanya agar melakukan apa yang bisa dilakukan untuk membantu mereka. Terlebih bagi yang tidak bisa terjun langsung menemui mereka di Myanmar.