Ahad 01 Oct 2017 09:17 WIB

Gunung Agung Belum Pengaruhi Kunjungan Wisatawan ke Bali

Asap mengepul dari kawah Gunung Agung yang berstatus awas terlihat dari Desa Amed, Karangasem, Bali, Jumat (29/9).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Asap mengepul dari kawah Gunung Agung yang berstatus awas terlihat dari Desa Amed, Karangasem, Bali, Jumat (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Gubermur Provinsi Bali I Made Mangku Pastika mengungkapkan kunjungan wisata ke Pulau Dewata belum terlalu terpengaruh oleh status awas Gunung Agung. Memang, travel advices atau himbauan resmi dari lima negara sudah keluar, Singapura, Australia, Amerika Serikat, Inggris dan Selandia Baru.

Dan itu berpotensi besar membuat travellers dari negara-negara market potensial itu menunda ke Bali. Tetapi, hingga kini Bali masih dikunjungi wisman dan wisnus, dan penerbangan menuju Ngurah Rai Airport masih lancar.

Hal ini disampaikan Mangku Pastika usai mengikuti rapat kabinet terbatas membahas antisipasi peningkatan aktivitas Gunung Agung dan laporan perkembangan Gunung Sinabung, di Kantor Presiden, Kamis (28/9).

"Pariwisata masih penuh, hanya yang saya anjurkan jangan mendekati tempat bahaya, itu saja. Masih ada itu, saya lihat. Tapi saya imbau kepada mereka semua terutama yang senang wisata petualangan. Justru dia ingin lihat. Kalau bisa mereka stay away dari daerah itu," ucap Pastika di kompleks Istana Negara Jakarta.

Himbauan Mangku Pastika itu sama dengan yang disampaikan Menpar Arief Yahya pekan lalu. Sebaiknya, para travellers mencari destinasi yang aman saja. Keselamatan dan keamanan itu jauh lebih penting, meskipun hobi tantangan atau adventure. "Ikuti saran pemerintah, sampai kondisi Gunung Agung normal kembali," kata Menpar Arief.

Masih banyak destinasi di Bali yang keren, nyaman dan aman. Kuta, Seminyak, Sanur, Nusa Dua, Tanah Lot, dan lain-lain di selatan. "Mahasiswa dan Dosen STP Nusa Dua Bali juga ikut turun, dan melaporkan setiap kejadian, setiap hari, tim Crisis Center Kemenpar juga stand by dan melakukan koordinasi lintas sektoral," ungkap Arief Yahya.

Gubernur Mangku Pastika juga menyampaikan, meskipun Gunung Agung berstatus Awas, kunjungan wisatawam ke Bali belum menunjukkan penurunan berarti. "Walaupun ada travel warning apa pun tetap saja penuh pesawat. Hotel juga tetap penuh. Saya kira mereka lihat sendiri apa yang terjadi di Bali. Memang kadang berita itu kan gede-gede banget, serem-serem amat. Menurut saya nggak serem amat sih," ujar dia.

Dia memastikan radius berbahaya yang ditetapkan PVBMG di kawasan Gunung Agung, berada jauh dari kawasan wisata di luar Kabupaten Karangasem. "Jauh. Itu kan Kabupaten Karangasem. Masih 64 desa itu aman. Ini Bupatinya masih tenang-tenang saja kok. Apalagi Denpasar, Nusa Dua, buset. Jauh banget sampai di sini," jelas Pastika.

Karena itu, wisatawan yang ingin datang ke Bali menurutnya tidak perlu takut. Sebab, objek wisata di Pulau Dewata tetap aman kecuali dalam radius yang dilarang ada aktivitas. "Aman, orang ke Karangasem saja masih aman, asal nggak di desa yang sekitar Gunung," pungkasnya meyakinkan.

Apakah ada persiapan khusus? "Persiapan khusus sudah pasti ada, alternatif bandara seandainya Ngurah Rai Airport harus off, 10 Bandara sudah diumumkan oleh Kemenhub RI. Lalu jalur overland, sekaligus disiapkan kunjungan ke destinasi yang bisa dieksplorasi via darat," kata Menpar Arief.

Persiapan bus-bus, posko di Bandara Ngurah Rai oleh AP I, koordinasi dengan PHRI, Asita dan insan pariwisata, untuk diskon khusus hotel dan atraksi, kepada wisatawan, hiburan di tempat-tempat publiknya wisatawan, dan lainnya. "Koordinasi teknis terus dilakukan, karena customers kita adalah wisatawan dan industri pariwisata," ungkap Arief.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement