Rabu 27 Sep 2017 16:53 WIB

Perkuat Wonderful Indonesia, Kemenpar MoU Branding Tahap Dua

Asix salah satu merek yang melakukan co-branding dengan Kemenpar.
Foto: Instagram Ashanty
Asix salah satu merek yang melakukan co-branding dengan Kemenpar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata Arief Yahya mengajak koorporasi solid sama-sama memperkuat co-branding agar terus diminat sejumlah perusahaan terkemuka di Indonesia dalam Rakornas Pariwisata III.

Buktinya, Kemenpar menandatangani Momurandum of Understanding (MoU) tahap kedua dengan 13 brand lokal untuk memperkuat branding pariwisata Indonesia, Wonderful Indonesia di Ruang Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, 26-27 September 2017. Pada MoU tahap pertama lalu, Kemenpar sukses menggandeng 28 brand di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, 10 Agustus lalu.
 
Arief Yahya memberikan apresiasi kepada puluhan merek tersebut atas kesediaan mereka berkolaborasi dengan Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia dengan semangat spirit Indonesia Incorporated.
 
"Terima kasih telah berkolaborasi, menyatukan kekuatan untuk menyandingkan dan mempromosikan Wonderful Indonesia (WI) dan Pesona Indonesia (PI) di produk-produk yang dipasarkan," kata Menpar Arief Yahya.
 
Dulu menurutnya Indonesia kalah dengan Truly Asia Malaysia dan Amazing Thailand. Bahkan orang Indonesia sendiri tidak mengenal Wonderful Indonesia, tapi kini boleh berbangga Wonderful Indonesia sudah sejak 2015 lalu menyalip dua rivalnya.
 
"Kita naik fantastis di peringkat 47 dunia, Malaysia di 96, Thailand 83," ujar mantan Direktur Utama PT Telkom ini.
 
Kemenpar besutan Arief Yahya memang mengejar branding untuk memimpin semua kompetisi pariwisata dunia. Tahun lalu saja, Wonderful Indonesia menjurai 46 event di 22 negara. Memasuki 2017, Wonderful Indonesia merebit juara 11 event di 6 negara. "Kemenangan itu bukan kebetulan, kemenangan itu direncanakan," katanya.
 
Tahun 2016, lanjut dia, Indonesia masuk dalam daftar 20 besar negara dengan pertumbuhan pariwisata paling pesat di dunia.  Data tersebut naik 22,4 persen, jauh melebihi Malaysia, Thailand dan Singapura yang tidak sampai 5 persen. Hanya Vietnam satu-satunya negara ASEAN dengan pertumbuhan sama pesat denhan Indonesia, sebesar 24 persen.
 
"Co-branding tidak akan berhenti disini, saat ini sudah 42 brand, kita menargetkan 100 brand hingga akhir tahun 2017, terdiri dari premium produk dengan daya beli tinggi dan produk-produk menggunakan bahan dasar dari Nusantara," kata Menteri lulusan Surrey University ini.
 
Dengan menggandeng merek-merek ternama, dan memiliki pangsa pasar luas, Kemenpar bersama semua brand top bersama-sama mempromosikan Wonderful Indonesia untuk disandingkan dengan brand masing-masing. Salah satu brand dalam MoU ini adalah, Asix Oleh-oleh diwakili Ashanty Hastuti, istri Anang Hermansyah ini gembira mendapat kesempatan dari Kemenpar untuk bersama melakukan co-branding A-6 (Asix) dengan Wonderful Indonesia. "Bersanding dengan Wonderful Indonesia sangat membanggakan, semoga kolaborasi ini bisa mengangkat nama WI dan Asix bersama," kata pelantun lagu Jodohku ini.
 
Asix singkatan inisial enam anggota keluarga Anang, di mana semua berinisial A yakni Anang, Ashanty, Aurel, Azirel, Arsy, dan Arsya, A6 (Asix) dan membuka gerai pertama di Malang
 
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Esthy Reko Astuti, menambahkan bahwa ke-13 brand terkenal melakukan MoU tahap kedua ini sudah memenuhi tiga persyaratan dari Kemenpar.
 
"Jumlahnya akan terus bertambah, ini bukti kolaborasi Indonesia Incorporated antara pemerintah dan kalangan bisnis berjalan dengan baik, "ujar Esthy.
 
Esthy menambahkan, selain Asix Oleh-oleh, Ke-dua belas brand lokal yang menandatangani MoU co-Branding dalam acara Rakornas III-2017 Pariwisata ini adalah JAS Airport Services (PT Jasa Angkasa Semesta), Alfamart/Alfamidi, Alfaland (PT Perkasa Internusa Mandiri) dan Mega (PT Primus Pratama), Aqua Danone, Aerofood ACS, BRI, Nutrifood, Propan, Sea Safari Cruises, PT KAI (Persero), Whitesky dan Kopi Kapal Api.
 
"Semuanya telah memenuhi tiga kriteria utama, seperti premium product, produk Indonesia, serta memiliki jaringan distribusi nasional dan internasional," ungkap Esthy menambahkan.

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement