Selasa 26 Sep 2017 20:35 WIB

Pernikahan Kahiyang-Bobby Berkonsep Tradisional Jawa

Presiden Joko Widodo bersama anaknya Kahiyang Ayu (kanan) dan Gibran Rakabumi Raka (tengah) memberikan keterangan terkait pernikahan anak keduanya di kediaman pribadi, Sumber, Solo, Jawa Tengah, Minggu (17/9).
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Presiden Joko Widodo bersama anaknya Kahiyang Ayu (kanan) dan Gibran Rakabumi Raka (tengah) memberikan keterangan terkait pernikahan anak keduanya di kediaman pribadi, Sumber, Solo, Jawa Tengah, Minggu (17/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pernikahan putri Presiden Joko Widodo Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution akan berlangsung di Graha Saba Buana Solo pada 8 November 2017. Baik dekorasi gedung maupun acaranya akan mengusung konsep tradisional Jawa.

"Dekorasi gedung dan acara pernikahan Kahiyang-Bobby konsepnya semua tradisional Jawa," kata Gibran Rakabuming Raka kakak kandung Kahiyang selaku juru bicara keluarga, di Solo, Selasa (26/9).

Menurut Gibran acara pernikahan di awali adang pisan atau menanak nasi yang dilakukan oleh ibu dan bapak Joko Widodo. Bapak yang menyalakan api dan ibu yang menanak nasi, artinya memikul beban bersama-sama agar kegiatan berjalan lancar.

Setelah itu, kata Gibran kemudian siraman atau mandi dengan air yang diambil dari tujuh sumber mata air. Tujuh atau bahasa jawanya (pitu), artinya pitulungan agar mendapatkan pertolongan. Setelah itu, acara mengendong Kahiyang, atau jawanya (Bopongan) oleh bapak. Artinya, sebagai orang tua terakhir kali mereka memikul beban anaknya yang akan dinikahkan.

"Acara penikahan Kahiyang-Bobby hampir sama seperti saya dahulu. Hanya saja, saya tidak ada acara jualan dawet setelah acara siraman," kata Gibran.

Menyinggung soal dekorasi gedung, Gibran mengatakan akan dimulai pada Ahad (5/11) malam, karena Sabtu dan Minggunya masih digunakan oleh orang lain. Dekorasi akan dilakukan selama dua hari, Senin (6/11) dan Selasa (7/11). "Dekorasi gedung dengan waktu selama dua hari saya kira cukup baik di dalam maupun bagian luar. Semuanya nuangsa tradisi Jawa," katanya.

Selain itu, kata Gibran, untuk menyambut para tamu undangan pada acara pernikahan tersebut juga ada alat musik jawa (gamelan) baik di dalam gedung maupun di luar, serta tarian jawa yang akan dimainkan seniman dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement