Sabtu 23 Sep 2017 10:10 WIB

Mengenal Generasi Milenial Lewat Milennial Nusantara

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Gita Amanda
Buku Milennial Nusantara.
Foto: Mas Alamil Huda/ Republika
Buku Milennial Nusantara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Buku karya Hasanuddin Ali dan Lilik Purwandi menjadi kunci mengenal Generasi Milenial. Berjudul Millennial Nusantara, buku bersampul oranye itu mengupas secara gamblang seluk beluk siapa generasi yang dipastikan akan menentukan masa depan republik ini.

Struktur demografi penduduk Indonesia akan terjadi perubahan cukup signifikan. Tahun 2020 diprediksi akan menjadi penandanya. Di tahun itu, penduduk di rentang usia 20 hingga 40 tahun menjadi kelompok paling banyak. Proporsinya diprediksi akan mencapai 34 persen dari total keseluruhan penduduk nusantara. Mereka dilahirkan antara tahun 1981 hingga 2000. Wajah Indonesia ke depan akan ditentukan generasi ini. Mereka lah yang lantas disebut Generasi Y atau Generasi Milenial.

 

Generasi ini dipotret dari berbagai sisi oleh penulisnya, mulai dari A hingga Z, dan diperinci dalam sudut pandang lebih luas. Karakter Generasi Milenial dijelaskan sebagai gambaran untuk melihat potensi besar di dalamnya. Ada tiga ciri generasi ini, yakni connected, creative dan confidence. Tiga karakter utama ini diulas lengkap dengan basis data yang kuat.

 

Di salah satu bab dijelaskan secara khusus perbedaan karakteristik Generasi Milenial dengan Generasi Baby Boomers yang lahir dalam kurun 1946 hingga 1964 dan Generasi X yang lahir antara 1965 hingga 1980. Mereka berbeda dengan generasi sebelumnya. Yang paling kentara adalah terkait penggunaan teknologi dan budaya pop atau musik. Generasi Milenial tak bisa dilepas dari internet dan hiburan. Keduanya menjadi kebutuhan pokok bagi generasi ini.

 

Secara umum, penulis buku yang akrab disapa Cak Hasan dan Cak Lilik itu membagi penjelasan menjadi enam bagian. Dimulai dengan bagian pertama mengenai demografi milenial, kemudian milenial dan internet di bagian kedua dan karakter milenial di bagian ketiga. Lebih dalam lagi, penulis buku membedah perilaku keuangan Generasi Milenial di bagian keempat dan kaitan antara generasi ini dan politik di bagian kelima. Pada bagian keenam, pembahasan khusus untuk melihat milenial dengan religiositasnya.

 

Terakhir, ada epilog tentang Generasi Z. Generasi ini lahir pascatahun 2000 dan belum memiliki nama resmi. Jika Generasi Y secara resmi disepakati bernama Generasi Milenial, penamaan generasi ini belum disepakati para pakar. Generasi Z adalah anak kandung internet. Mereka sejak lahir atau bahkan dalam kandungan sudah mengenal internet melalui ibunya. Penulis buku ini mengulasnya dalam babakan terakhir dengan renyah.

 

Analisis yang ditulis di buku ini semua berbasis data. Dari data kualitatif berdasarkan eksplorasi lapangan, observasi dan wawancara mendalam, serta data-data hasil riset kuantitatif melalui survei di 34 provinsi di Indonesia dengan menggunakan kaidah statistik yang bisa dipertanggungjawabkan. Sebagian besar hasil riset dilakukan Alvara Research Center, lembaga riset yang didirikan Hasan.

 

Hasan mendedikasikan lima belas tahun kariernya di bidang riset. Lulusan Statistika ITS Surabaya ini memulai kariernya di bidang riset dengan bergabung bersama konsultan riset pemasaran terkemuka. Ia keluar dan mendirikan Alvara ketika kariernya sedang berada di puncak sebagai Chief Executive di perusahaan tersebut. Sementara Lilik lulus strata satu di perguruan tinggi yang sama dengan Hasan. Dia lantas meneruskan pengembaraannya mencari ilmu di IPB dengan mengambil bidang statistika.

 

Latar belakang kedua penulis buku sebagai lulusan statistika membuat analisisnya kian tajam. Semua kesimpulan berawal dari hasil riset. Kekuatan buku ini ada di sana, data-datanya. Sebuah buku yang "wajib" dibaca dan dikoleksi tentunya, bukan hanya oleh Generasi Milenial, tapi pemangku kepentingan dalam menentukan arah langkah dan membuat kebijakan yang tepat khususnya untuk para penerus bangsa. Tak lain, untuk memahami karakter dan merebut simpatinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement