Jumat 22 Sep 2017 15:53 WIB

Seni Kolaborasi Tiga Negara Hadir di Asia Tri Jogja 2017

Rina Takahashi, seorang penampil dari Jepang unjuk kebolehan membawakan Tari Perang Sinerat pada acara Festival Asia Tri Jogja 2012.
Foto: Antara
Rina Takahashi, seorang penampil dari Jepang unjuk kebolehan membawakan Tari Perang Sinerat pada acara Festival Asia Tri Jogja 2012.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Yogyakarta memang istimewa, Kota Pelajar dan seni budaya ini selalu menawarkan berbagai konten yang sangat istimewa. Selain Art Jog, Festival Kesenian Yogyakarta dan Jogja International Street Performance (JISP), Yogyakarta masih punya berbagai event budaya menarik lainnya. Salah satu yang ditunggu-tunggu adalah Asia Tri Jogja.

Asia Tri Jogja  merupakan salah satu event wisata dalam rangkaian Jogja Art Festival yang akan digelar 27-29 September 2017 di Omah Petruk Wonorejo, Karang Klethak, Hargobinangun, Pakem, Sleman.

"Festival Asia Tri Jogja (ATJ) ini merupakan kolaborasi seniman dari tiga negara. Dari mulai Korea Selatan, Jepang, dan Indonesia. Para seniman ini adalah Yang Hye Jin dari Korea Selatan, Soga Masaru dari Jepang, dan Bambang Paningron dan Bimo Wiwohatmo dari Indonesia," kata Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Aris Riyanta, Kamis (21/9) lalu.

Meski diprakarsai oleh tiga negara, namun pada dasarnya festival ini sangat terbuka bagi seniman-seniman dari negara manapun. Tidak ada batas suku, ras dan latar belakang agama. Oleh karenanya selain tiga negara tadi, seniman- seniman dari Belanda, Australia, Jerman, Austria, Hongkong, Libanon dan Perancis, juga ikut nimbrung di acara ini.

"Misinya sama. Sama-sama ingin membangun solidaritas di antara seniman, terutama di Asia, yang nantinya dapat menciptakan pengertian dari berbagai budaya yang berbeda," ujarnya.

Sementara itu, Direktur dan penggagas ATJ Bambang Paningron, menyampaikan para seniman yang terlibat dalam acara ini adalah seniman-seniman tradisi dan kontemporer dari berbagai bidang. Mulai dari musik, tari, hingga performance art, baik dari dalam negeri maupun mancanegera.

"Seniman Indonesia yang akan tampil Devi savitri, Jun Amanto,Hendy Hardiawan, Kiki Rahmawati (Yogyakarta), Satrio Ayodya (Yogyakarta) dan Cynthia (NTT), juga grup musik dan kesenian Borneo Lantunan Aquistic, Ranranga, Belle Ballet (Surabaya), Pager Bumi (Jogja, Solo, Jakarta), Windarti Dance (Solo), Topeng Losari (Cirebon), Malang Dance (Malang), Ayu Permatasari Dance (Lampung)," ujar Bambang.

Dari mancanegara diwakili Suhaimi Magi (Malaysia), Kalpana Dosivan dan Rupbiny (Singapore), Wang Yue Kwn (Taipei), serta Rina Takahashi dan Nishimonai Bon Odori (Jepang). Yang istimewa akan ada perform tarian Pager Bumi karya koreografer Bimo Wiwohatmo dan sutradara Garin Nugroho juga akan  menyemarakkan acara Festival ATJ 2017 ini.

Bagi para travelers yang ingin menyaksikan event ini patut bergembira. Maklum, salah satu maskapai penerbangan nasional turut memberikan penawaran istimewa untuk menyaksikan ATJ 2017. Adalah Garuda Indonesia, yang menawarkan promo tarif pesawat kelas Ekonomi untuk penumpang di beberapa kota besar di Indonesia menuju Yogyakarta.

Dalam laman resminya, Garuda menawarkan tiket murah untuk menyaksikan Asia Tri Yogya ini. Paket murah sekali jalan untuk pemesanan tanggal 11-30 September 2017, seperti dari Balikpapan ke Yogyakarta seharga Rp 773.800, Denpasar-Yogyakarta Rp 770.800, Jakarta-Yogyakarta Rp 712.500, Makassar-Yogyakarta Rp 846.600, dan Surabaya-Yogyakarta Rp 731.900.

Bagi Menteri Pariwisata Arief Yahya, dengan gelaran event bertaraf internasional ini akan banyak cerita yang bisa jadi oleh-oleh ketika wisatawan berkunjung ke Yogyakarta. "Selain destinasi wisata budaya dan alam yang indah, satu hal yang menjadi daya tarik adalah kreativitas para seniman dalam membuat sebuat karya seni spektakuler seperti ATJ ini. Man made, karya orang," kata Menpar Arief Yahya.

Dia berharap festival ini dikelola dengan standar internasional dan dikemas dengan profesional. Selain itu, juga  memperkuat identitas kota Yogyakarta sebagai kota budaya dan kebanggaan warga di masa yang akan datang. Acara ini juga diharapkan bisa menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara dan nusantara.

"Semakin kuat mengangkat branding Yogyakarta di panggung event internasional, akan semakin kuat brand valuenya. Karena itu, perankan semua dengan baik. Perkuat  atraksi, akses dan amenitasnya dengan semangat Indonesia Incorporated. Maju bersama, bergerak bersama-sama,” ujarnya.

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement