REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ritual ngopi di pagi hari saat berkemah dianggap sebagai kenikmatan hakiki oleh para pecinta alam. Sekarang, kopi yang dinikmati tidak selalu hanya seduhan kopi sachet instan, tetapi dari biji kopi segar yang baru digiling.
Perusahaan rintisan Lume Design merancang penggiling kopi portabel untuk memudahkan menggiling biji kopi di mana pun. Ukuran penggiling yang setara dengan botol minum, membuatnya fleksibel digunakan dan dibawa-bawa, baik di rumah, perjalanan bisnis, maupun saat berkemah.
Dengan berat hanya 22 ons atau 623,69 gram, Lume menjadi alat penggiling kopi paling ringan yang pernah ada di pasaran. Dengan aplikasi proses patent-pending, sistem peredam keramiknya memberikan hasil gilingan konsisten yang serupa dengan alat penggiling komersial kelas atas.
"Penggiling portabel yang selama ini ada rata-rata manual dan tidak stabil, membuat hasil gilingan memiliki berbagai ukuran. Partikel yang tidak konsisten itu bisa membuat kopi terlalu lembek atau pahit," ungkap pendiri Lume Design, Penn Li, dikutip dari Digital Trends.
Fitur tambahan yang memudahkan pekemah termasuk enam lampu LED pada bagian luar penggiling. Alhasil, alat penggiling kopi portabel ini juga bisa dipakai sebagai senter serbaguna dalam kondisi darurat atau jika malas membawa banyak barang.
Dalam sekali pengisian daya, alat penggiling portabel ini diklaim bertahan hingga 20 jam nyala senter atau 50 kali gilingan kopi. Lume tersedia untuk pemesanan pre-order di Kickstarter dengan harga awal 59 dolar AS atau sekitar Rp 776 ribu.
Saat ini, warna penggiling yang tersedia hanya nuansa warna kopi. Varian warna lain dalam jumlah terbatas seperti Matcha Green, Glacier Gray, dan Rose Quartz baru bisa didapatkan mulai November 2017 dengan harga 119 dolar AS atau sekitar Rp 1,56 juta.
Ikuti Whatsapp Channel Republika