REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rabu (20/9) malam sebuah acara musik yang digadang-gadang akan menjadi rumah bagi band-band instrumental rock digelar di sebuah kafe di Jakarta. Acara dibuka oleh band rock alternatif bernama Sir Lommar John. Band yang merupakan satu- satunya penampil non-instrumental di Apestronaut Volume 1.
Sir Lommar John membawakan lagu-lagu andalan mereka dari album mini bertajuk Kosmik. Mulai dari “Summer Flower,” “Atlantic in Super Zoom,” dan “Suruhan Tuhan” mulus dibawakan. Kemudian band Kalamantra menjadi penampil selanjutnya. Minus Achell Suez gitaris mereka yang sedang berhalangan, kuartet instrumental space rock asal Jakarta ini dibantu oleh Pandji Dharma dari band Sirati Dharma pada synthesizer membawakan dua lagu bernuansa kelam dan mengawang- awang berjudul “Zombie Ranch” dan “Cosmonaut” dari album mini yang tengah mereka garap.
Band ketiga yang tampil adalah Ellipsis. Kuartet instrumental post-rock matematis asal Bandung ini juga termasuk yang dinanti-nantikan. Terbukti dari banyaknya penonton yang berkerumun di depan panggung dan ikut bergoyang mengikuti irama musik saat mereka membawakan nomor- nomor catchy dari album mini Adversities.
Primata tampil berikutnya. Unit instrumental rock berbasis di Bekasi dan Ciputat yang kini hanya tersisa dua personel ini masih dibantu oleh Rya Antika dari band Apel pada departemen drum. Band yang telah merilis album mini bertajuk Avani pada 2016 ini juga sempat dibantu oleh Reddy Aulia gitaris Makmur Sejahtera saat membawakan single tahun 2014 mereka yang belum pernah dibawakan secara live sebelumnya. Pada lagu baru tentang deforestasi berjudul “Tebang!”. Primata juga dibantu Muhammad Reyhan Prima Mouthu sang vokalis dan bassis Makmur Sejahtera dalam memainkan terompet.
Gaung menjadi pamungkas acara. Band yang sedang melakukan tur hingga ke Singapura dan Malaysia ini membawakan lagu-lagu dari album baru cadas mereka dan berhasil membuat beberapa penonton terlihat menggila menggoyang-goyangkan kepala mengikuti irama lagu yang dinamis.
Apestronaut terbilang cukup sukses. Rama Wirawan gitaris Primata yang juga sekaligus penggagas acara ini mengatakan membuat acara musik dengan mayoritas penampilnya memainkan musik instrumental rock merupakan salah satu mimpinya. "Penting untuk menciptakan pasar bagi genre musik ini di Jakarta, karena band saya pun memainkan instrumental. Jadi, ini adalah bagian dari perjuangan,” ujar Rama melalui siaran persnya, Kamis (21/9).
Penilaian penonton terhadap acara ini juga cukup positif. Seperti yang dikatakan oleh Adisti Daramutia salah satu penonton dari Jakarta. “Kunci dari nonton acara musik instrumental adalah sound yang mumpuni. Apestronaut memenuhi kriteria itu. Baru kali ini saya merasakan adrenalin yang naik turun oleh musik non-lirik. Saya jadi sadar bahwa saya tidak begitu butuh lirik, saya hanya butuh musik,” katanya.
Vokalis kedua Makmur Sejahtera, Shindy Farrahdiba, mengaku terhibur dengan band-band yang bermain. Urutan penampil menurutnya membuat penonton rela mengikuti terus sampai selesai. Panggung minimalis, grafis video yang pas dengan beat musik juga jadi nilai lebih. "Semoga ada acara berikutnya,” kata Shindy.