REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dikenal dengan ragam budayanya yang tinggi. Setiap daerah memiliki ciri khas dan kekuatannya masing-masing, termasuk dalam alat musik.
Namun di tengah perkembangan industri musik yang tinggi, alat musik tradisional Indonesia seakan terlupakan. Berangkat dari hal tersebut WinSas Project hadir. Grup yang digawangi Winda Saskia (vokal) dan Gaspar Araja (Sasando) ini menggabungkan keunikan alat musik Sasando dengan Electronic Dance Music yang tengah berkembang di masyarakat.
"Ide awalnya sebenarnya dari label kami, Oka Musik Entertainment. Mereka kasih ide gimana mainkan musik modern, tapi ada sentuhan musik tradisionalnya. Buat saya itu menantang sekali," kata Winda Saskia beberapa waktu lalu.
Saat ini WinSas Project dikatakan Winda tengah menggodok single perdana. Ia berharap kehadiran WinSas Project dapat diterima masyarakat dan misi besar lainnya, terus menduniakan Sasando juga tercapai.
"Kolaborasi dengan EDM ini juga supaya Sasando ditengok anak muda. Supaya kalangan muda menyukai Sasando kemudian ada keinginan untuk mempelajarinya," kata Winda.
Untuk lebih mengenalkan konsep mereka, pada akhir pekan kemarin WinSas Project berkolaborasi dengan Sheila Marcia sebagai DJ. Dalam kesempatan itu WinSas Project dan Winda Saskia membawakan dua buah lagu, Luka Hati dan Hujan Gerimis (Benyamin S).
"Mungkin banyak DJ yang bangga bisa kolaborasi dengan musisi luar. Tapi saya justru bangga bisa menggabungkan dengan musik daerah," kata Sheila Marcia.
Sementara Oka R selaku produser dari Oka MusicEntertainment (OME) mengatakan, OME merupakan label yang berasal dari Timor Leste. Ke depannya ia ingin mengkolaborasikan artis-artis dari Timor Leste dengan Indonesia.
"Karena lewat budaya (musik), saya ingin mewujudkan persahabatan dua negara; Timor Leste dengan Indonesia. Selain WinSas Project, kami juga punya sejumlah penyanyi yang memiliki suara emas seperti Obio Salsinha, Tony Pereira, Lusiano Gomes dan lainnya," kata Oka Rudal.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
