REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hubungan yang terjalin antara Indonesia dan Turki kian erat seiring dengan diselenggarakannya berbagai event fashion Muslim yang melibatkan bakat-bakat dari kedua negara. Salah satunya melalui The Gate: Jakarta-Istanbul Project, sebuah proyek yang diinisiasi oleh Think Fashion dan KJRI Istanbul pada 28 September mendatang.
Indonesia Experience merupakan lanjutan dari event Muslim Fashion Festival di Jakarta Convention Center April lalu. Menurut pendiri Think Fashion Franka Soeria, Indonesia berpotensi besar menjadi pusat mode Muslim dunia. Namun sayangnya terkendala oleh faktor geografis yang jauh.
"Letak Indonesia sangat jauh, maka kami pikir Indonesia harus menggandeng daerah lain sebagai sister city of modest fashion, dan kota itu adalah Istanbul," jelas Franka saat ditemui hari ini (19/8).
Pada gelaran Indonesia Experience sebanyak enam desainer Tanah Air unjuk gigi di Istanbul. Mereka memamerkan karya dalam bentuk trunkshow dan talkshow serta bertemu dengan para insan mode Turki.
Keenam desainer tersebut yakni Irna Mutiara, Anggia Mawardi, Adhidarma Sudrajat, Jawhara Syari, Sazy Zahra, dan brand Markamarie milik Franka Soeria. "Indonesia akan diperkenalkan sebagai negara yang tak hanya bisa menampilkan tema etnik namun memiliki kreativitas dengan segudang gaya lain," tutur Franka.
Founder Think Fashion asal Turki, Ozlem Sahin, berpendapat Turki dapat menjadi pintu gerbang fashion Muslim Indonesia untuk menembus pasar Internasional. "Tidak hanya perihal branding tapi serius berbisnis di sektor ini," ungkapnya.