Rabu 13 Sep 2017 16:42 WIB

Manjakan Mata dan Lidah di Padang Kulinerun 2017

Rendang adalah makanan khas Sumatra Barat yang dimasak dengan cara ungkep di api kecil.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Rendang adalah makanan khas Sumatra Barat yang dimasak dengan cara ungkep di api kecil.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kota Padang, Sumatera Barat punya agenda baru untuk menarik wisatawan. Kali ini adalah Padang Kulinerun 2017, sebuah ajang yang menggabungkan olah raga lari, kuliner dengan pariwisata. 

Tidak hanya melintasi pantai-pantai indah dan berbagai ikon di kota Padang, para peserta nantinya juga akan diajak untuk menikmati kuliner khas Padang yang begitu menggoda. Kuliner Padang yang rasanya sudah mendunia. 
 
Padang Kulinerun 2017 merupakan kegiatan yang diinisiasi PT Hotel Indonesia Natour dan PT Semen Padang. Kegiatan ini akan berlangsung pada 24 September 2017 di Kota Padang. Kegiatan ini juga didukung BUMN lain seperti PT Pegadaian, Bank BTN dan Garuda Indonesia. 
 
Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour, Iswandi Said, mengatakan, Padang Kulinerun 2017 merupakan upaya untuk lebih memperkenalkan berbagai keindahan kota Padang sebagai destinasi wisata. "Sekaligus mengangkat wisata kuliner Minang yang telah diakui dunia," ujar Iswandi Said. 
 
Menurut Iswandi, kuliner khas Minang sudah dikenal ke seluruh pelosok nusantara bahkan dunia. Media CNN bahkan sebelumnya telah merilis rendang khas Sumatera Barat sebagai urutan pertama dalam daftar makanan terenak di dunia.  
 
"Kegiatan ini juga dapat menjadi gong awal dalam rangka menyambut Hari Pariwisata Dunia (World Tourism Day) yang jatuh pada 26 September," ujar Iswandi. 
 
Sebanyak 1.500 peserta diperkirakan ambil bagian di ajang yang akan mempertandingkan lomba dengan jarak 2,5K/5K dan 10K serta Family Run dengan hadiah total Rp 35 juta serta berbagai hadiah menarik lainnya.  Para peserta nantinya akan diajak berlari sambil melintasi berbagai destinasi. Mulai adari kawasan pantai, yaitu Pantai Padang, Pantai Muaro Lasak, Pantai Tugu Perdamaian, Museum Adityawarman, kawasan Pondok dan Tugu Nol Kilometer Padang (depan hotel Grand Inna Padang). 
 
Seusai lomba para peserta akan dapat menikmati berbagai sajian kuliner khas Minang yang dihadirkan dari kalangan industri, UMKM dan tidak ketinggalan Hotel Grand Inna Padang. Sebagai lokasi penyelenggaraan, Hotel Grand Inna Padang menyiapkan berbagai sajian khusus. Mulai dari lontong gulai khas Padang, bubur kampiun, lamang tapai dan sebagainya.
 
"Padang Kulinerun 2017 ini tidak terlepas  dari komitmen PT Hotel Indonesia Natour (Persero) bersama BUMN pendukung yang lain, bahwa 'BUMN Hadir Untuk Negeri', dalam hal ini mendukung pengembangan industri kepariwisataan nasional," ujar Iswandi.
 
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik terselenggaranya ajang Padang Kulinerun 2017. Menurut Menpar, kegiatan ini menunjukkan Kota Padang khususnya Sumatera Barat sebagai destinasi halal yang lengkap dan punya potensi besar dalam pariwisata. 
 
Sumatera Barat memiliki segalanya mulai gunung, sawah, sungai, pantai, sampai bawah laut yang berkelas. Juga punya budaya yang berkarakter, khas dan punya nilai keindahan yang tinggi. "Juga punya arsitektur nusantara, rumah begonjong yang tidak ada duanya di dunia," ungkap dia.
 
“Padang juga akan segera memiliki convention centre terbesar di Sumatera Barat, Padang Convention Centre di Grand Inna Padang yang akan diresmikan bertepatan dengan acara Padang Kulinerun 2017 mendatang,” ujar Menpar Arief Yahya. 
 
Menpar juga memuji sinergi BUMN dalam kegiatan ini yang turut menopang kemajuan pariwisata Indonesia. Hal ini dikatakannya sebagai bentuk dari Indonesia Incorporated. Kalau semua unsur pentahelix ABCGM (academician, business, community, government dan media) bersatu, maka pariwisata akan cepat maju.
 
“Selamat dan sukses, nikmati keindahan Padang dan lezatnya kuliner khas Minang,” ujar Menpar Arief Yahya.

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement