Jumat 08 Sep 2017 13:31 WIB

Milah-Milih, Pameran Lukisan Anti-Hoaks

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Gita Amanda
Pameran Milah Milih karya Sri Maryanto di Yogyakarta
Foto: Dokumen Istimewa
Pameran Milah Milih karya Sri Maryanto di Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Seniman Sri Maryanto kembali menggelar pameran tunggal karya lukisnya. Setelah Mei lalu memamerkan karya grafis Lithografie “Sungai” di Bentara Budaya Yogyakarta, kali ini, Antok, sapaan Sri Maryanto, muncul dengan sederet karya lukisnya di Sangkring Art Project.

Pameran tunggal bertema Milah-milih akan dibuka oleh Prof. M Dwi Marianto MFA. Ph.D pada hari Jumat (8/9) pukul 19.00 WIB. Menurut Antok, tema yang dipilih kali ini berkaitan dengan keprihatinanya akan maraknya penyebaran informasi palsu atau hoaks.

"Milah-milih diharap dapat menginspirasi masyarakat agar dapat menyaring setiap informasi yang ada. Termasuk informasi yang diperoleh dari media sosial," ujarnya kepada Republika, Jumat (8/9).

Pameran kali ini menampilkan tujuh belas karya lukis terbaru dengan dua karya grafis Lithografie akan dipamerkan hingga 22 September 2017. Seluruh karya lukis dikerjakan dengan cat akrilik di atas kanvas.

Milah-milih terinspirasi dari kehidupan para pencari ikan. Proses memilah dan memilih ini lahir dari sistem kerja alat bantu pencari ikan, bubu.

Menurut Antok, Bubu memiliki sistem kerja yang unik. Alat itu merupakan anyaman rotan yang dibuat lubang-lubang sedemikian rupa agar ikan dengan besar tertentu tidak bisa melewati. Pada proses ini, pencari ikan sudah memikirkan milah-milih ikan yang akan ditangkap.

“Pembuatan bubu sudah dipikirkan besaran ikan yang diharapkan "terpilih" masuk dalam bubu dan tidak bisa keluar lagi,” tutur Antok.

Proses inilah yang ingin ditonjolkan Antok melalui karya-karyanya. Antok berharap melalui karyanya dapat menginspirasi masyarakat agar mampu memilah dan memilih informasi yang benar. Tujuannya tentu agar tidak terjerumus pada fitnah. Terlebih, saat ini informasi begitu masif dari segala penjuru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement