Rabu 06 Sep 2017 01:48 WIB

Film Dokumenter Mulai Menggeliat

Workshop film dokumenter.
Foto: dok CLC Purbalingga
Workshop film dokumenter.

REPUBLIKA.CO.ID, Pengamat film, Hardo Sukoyo, mengakui produksi film dokumenter saat ini mulai menggeliat seiringan respon masyarakat internasional yang makin besar. Sukoyo mengatakan, film dokumenter memiliki pangsa pasar tersendiri di berbagai negara di Eropa serta Amerika dan itu bisa dimanfaatkan sebagai peluang bisnis yang menguntungkan.

"Sekarang ini mulai ramai karena pasar luar negeri. Salah satu film dokumenter yang diputar kemarin (Tari Perut) itu begitu disukai di luar negeri," katanya, Selasa (5/9)

Ia menjelaskan, film dokumenter itu memiliki keunggulan tersendiri karena tidak ada fiksi atau rekayasa didalamnya. Artinya merupakan hasil tangkapan kamera nyata dari para pembuatnya. Untuk film ini sendiri terdiri dari beberapa jenis seperti dokumen murni, semi dokumenter dan kata-kata. Seluruh jenis ini memiliki pangsa pasar yang besar di luar negeri.

Menurut dia, film ini bukan untuk ditayangkan dalam sebuah festival namun memang diputar di tempat pemutaran film yang banyak didatangi penonton. Artinya dari segi ekonomi, tentu menjadi hal yang begitu positif.

"Di IKJ itu, setiap mahasiswanya diharuskan memulia menggarap film dokumenter sebelum masuk ke film biasa.Jadi perkembangannya memang begitu baik dan ini tentunya perlu dijaga," jelasnya.

Terkait jenis film dokumenter apa yang disukai masyarakat internasional, dirinya mengaku film yang durasinya panajang sampai 30 menit.

"Film dokumenter itu biasanya tidak direncanakan, diambil gamabar dulu baru dikumpulkan untuk menjadi sebuah film," sebutnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement