Selasa 05 Sep 2017 13:49 WIB

Manjakan Turis, Pemkab Berau Lengkapi Fasilitas di Maratua

  Dermaga di Pulau Kakaban yang terletak di antara Pulau Sangalaki dan Pulau Maratua. Perjalanan dengan speed boat dari Pulau Derawan ke Pulau Kakaban ditempuh dalam waktu sekitar 45 menit.  (Nur Aini/Republika)
Dermaga di Pulau Kakaban yang terletak di antara Pulau Sangalaki dan Pulau Maratua. Perjalanan dengan speed boat dari Pulau Derawan ke Pulau Kakaban ditempuh dalam waktu sekitar 45 menit. (Nur Aini/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, BERAU -- Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut 3A dalam pengembangan destinasi wisata itu wajib disiapkan secara berbobot. Tiga A yang dimaksud adalah Atraksi, Akses dan Amenitas. "Selama 3A itu belum komplit, selalu saja ada complain wisatawan! Zaman sekarang keluh kesah itu diungkapkan via medsos, jadi harus sangat hati-hati," ujar Arief Yahya.

Jika 3A itu belum ready, sebenarnya Kemenpar belum siap mempromosikan melalui berbagai platform media. Sebab, yang terjadi justru bumerang, menyerang balik. "Karena itu syarat utamanya 3A itu harus dipenuhi, sebelum dipromosikan ke berbagai penjuru dunia," kata Arief Yahya. 
 
Gayung bersambut, Pemkab Berau merespons keluhan wisatawan terkait minimnya fasilitas di Pulau Maratua. Tentu ini juga terkait dengan ketersediaan 3A di Derawan. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau Mappasikra Mappaseleng mengatakan, pihaknya bakal membenahi fasilitas di pulau cantik itu.
 
Dia berharap pembenahan itu akan membuat travelista makin betah saat pelesiran di Pulau Maratua. Selain itu, Pemkab Berau juga ingin menjaga tren kunjungan wisatawan. Sepanjang Januari-Agustus 2017, tiga ribu wisatawan berkunjung ke Pulau Maratua.
 
Dari jumlah itu, sebanyak 70 persen di antaranya merupakan wisatawan mancanegara (wisman). Menurut Mappasikra, keluhan yang muncul, antara lain, tidak adanya pusat informasi wisata dan mesin anjungan tunai mandiri (ATM).
 
“Kami akan memberdayakan masyarakat lokal sebagai pemandu profesional guna mengatasi permasalahan pusat informasi wisata di Maratua. Sebab, masyarakat lokal akan lebih mudah memandu wisatawan untuk informasi apa pun,” kata Mappasikra.
 
Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Persatuan Hotel Republik Indonesia (PHRI) Berau. “Kami mengharapkan peran masyarakat dalam mengelola informasi bagi wisatawan yang berkunjung. Begitu pun PHRI, mungkin bisa membuka rumah makan di sini dengan harga yang relatif terjangkau,” kata Mappasikra.
 
Terkait mesin ATM, Disbudpar bakal bekerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltim atau Bankaltim. Mappasikra mengakui, berbagai fasilitas itu memang mutlak dibangun di Pulau Maratua.
 
Apalagi, dalam waktu dekat, Maratua dan pulau-pulau sekitar akan kedatangan sekitar seribu wisatawan asal Tiongkok. Selain itu, Pemkab Berau juga akan menggelar festival jaz di Maratua, Oktober mendatang.
 
"Kami akui adanya mesin ATM akan membantu wisatawan. Informasi yang kami dapat dari Bankaltim, mereka akan membuka cabang di Maratua dalam waktu dekat," kata Mappasikra.
 
Menurut dia, pesona Pulau Maratua, terutama keindahan bawah laut, sudah tak perlu diragukan lagi. Mappasikra mengatakan, Pulau Maratua sebagai salah satu jualan utama Berau memiliki 40 spot menyelam yang aduhai.
 
Karena itu, sangat disayangkan apabila wisatawan enggan menjadi repeater hanya gara-gara fasilitas di Pulau Maratua tak lengkap. “Tentu kami akan berbenah diri. Kami juga meminta agar secepatnya dibangun KCP atau mesin ATM di Pulau Maratua ini,” ujar Mappasikra.

sumber : kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement