Senin 04 Sep 2017 09:13 WIB

Libur Panjang, Nongsa Dikepung 1.500 Wisman

Sejumlah yacht berada di Nongsa, Batam (ilustrasi).
Foto: M N Kanwa/antara
Sejumlah yacht berada di Nongsa, Batam (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Promosi pariwisata dan gelaran event-event kreatif kembali membawa berkah untuk Nongsa, Batam. Dari Kamis (31/8), hingga Ahad (3/9), daerah crossborder yang sering disebut dengan Great Batam itu dikepung 1.500 wisatawan mancanegara (wisman) asal Singapura, Malaysia, Cina, Korea, India, Sri Langka dan Jepang. Semuanya masuk ke Batam dari Singapura melalui jalur laut dan Bandara Hang Nadim.

Sejak Kamis (31/8), Batam memang disesaki wisman. Kawasan Nongsa misalnya. Sebanyak 400 kamar yang tersedia di Turi Beach, Batam View Beach Resort, Nongsa Point Marina, dan Montigo Resort Nongsa tak lagi bisa menampung wisatawan. Semuanya fully booked 100 persen.
 
“Itulah pentingnya kita mempromosikan Wonderful Indonesia di Singapura. Di sanalah international hub yang efektif untuk berpromosi,” papar Arief.
 
Jurus ini terbukti ampuh. Serangan event friendship golf trination yang ikut dibungkus brand Wonderful Indonesia diserbu 156 orang Singapura, dan warga Malaysia yang berasal dari Penang dan Johor Bahru. Sebanyak 116 anggota komunitas Sathya Sai Baba, seorang guru spiritual India, juga ikut berlibur di Batam. Church group asal Singapura ikut menyumbang 711 wisman ke Nongsa. Sisanya, datang dari China, Jepang, Sri Langka dan Korea yang memberli paket leisure, team building serta sosial gathering di Nongsa.
 
“Itu baru dari kawasan Nongsa. Tiga hari ini ada 1500 wisman yang berlibur ke Nongsa. Rata-rata menginap tiga hari dua malam. Sekarang semua kamar di sini penuh. Full 100 persen,” kata Chairman of Nongsa Sensation Batam Island Anddy Fong.
 
Perhatian serius pada turis Singapura, Malaysia, Cina, Korea dan India yang kerap diperlihatkan Menteri Pariwisata Arief Yahya dinilai sangat sukses. Sebagai pasar potensial, promosi dan aneka pagelaran selalu rajin disiapkan untuk lebih mendatangkan wisman ke Batam.
 
“Istilah pak Menteri Pariwisata (Arief Yahya) menjaring di kolam yang banyak ikan. Singapura merupakan destinasi yang juga penting bagi Batam. Menggaet wisatawan dari Singapura itu cukup efektif. Di Singapura mereka menyaksikan man made, sedang di Nongsa Batam mereka melihat nature dan culture,” ungkapnya.
 
Ekonomi Batam langsung berdetak sangat kencang. Hotel, lapangan golf, semua panen raya. Estimasi kasarnya bisa dengan mudah dihitung. Per hari, uang yang dikeluarkan wisatawan mancanegara rata-rata menghabiskan 200 dolar Singapura. “Artinya ada 900 ribu dolar Singapura uang berputar di Nongsa hanya saat libur panjang. Kalau memakai kurs 9.900, sudah ada sekitar Rp 9 miliar uang berputar. Ini berkah besar untuk Nongsa dan Batam,” kata Anddy.
  
Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti yang ikut membuat event-event akhir pekan di Nongsa langsung sumringah. Ramainya kawasan Nongsa Batam saat libur panjang, menurutnya, adalah bukti bahwa pariwisata itu sangat berpotensi menjadi core business Indonesia. “Nongsa sudah memberikan bukti konkret. 
 
Kata kunci pariwisata terbukti sukses menyumbang PDB, devisa dan lapangan kerja yang paling mudah, murah dan cepat. Ke depan, Kemenpar akan makin intens meng-create event-event menarik di kawasan crossborder,” kata Esthy.
 

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement