Jumat 01 Sep 2017 20:25 WIB

Tren Motif dan Warna Industri Tekstil 2018

Rep: Novita Intan/ Red: Esthi Maharani
Kain tradisional
Foto: wihdan hidayat/republika
Kain tradisional

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Iklim usaha dunia tekstil dan garmen terus mengalami perkembangan dari segi kreativitas dan inovasi. Sebagai perusahaan tekstil Indonesia, Lucky Textile menampilkan kain-kain dengan motif terbaru dalam sebuah pagelaran busana 'Lucky Trend Forecast Fall Winter 2018/2019'.

Chief Designer PT Lucky Print Abadi, Dofa Hapsari mengatakan motif dan warna adalah elemen penting dalam menentukan menarik atau tidaknya suatu tampilan busana. "Kami tidak mau sekadar memproduksi kain saja, tapi juga memberi nilai tambah pada produk kami," ujarnya kepada Republika.co.id di Jakarta.

Berbagai inovasi terus dilakukan Lucky Textile untuk memenuhi kebutuhan pasar, salah satunya dengan melansir prediksi tren motif dan warna kain dua kali dalam setahun. Tujuannya untuk memberi referensi kepada klien agar produknya relevan dengan tren fashion yang berlaku setahun mendatang.

Lewat pagelaran busana yang mengusung tema 'Evolution Round Age' Lucky Textile menawarkan empat sub tema yang diprediksi tren tahun depan, yakni Warming Earth, Elegies of Kings & Queens, Cher to Vintage, dan New Frozen. Koleksi pertama, terinspirasi dari pemanasan bumi yang diibaratkan sebagai Era yang pernah ada di dunia dan telah berakhir.

"Warnanya alam dan tanah. Coklat dan hijau, lebih hangat. Motif yang dikeluarkan sedikit abstrak dan untuk mendukung tema lebih ke nature menggunakan 100 persen serat alami seperti katun rayon, " jelasnya.

Koleksi kedua, berkisah tentang kehidupan raja dan ratu yang memiliki kekuatan, kemewahan, kesenangan dan romantisme yang manis namun berakhir dengan tragedi. Tema ini memadukan warna pastel dan gelap seperti ungu dan hijau serta motif print bunga.

"Kami juga menggunakan kain tipis seperti seperti voile atau burn out dan teknik menyikat untuk mendapatkan tampilan beludru dan aksen metalik untuk menunjang karakter elegan," ujar dia.

Koleksi ketiga, terinspirasi dari karakter anggun dan keabadian berupa tekstur, struktur dan komposisi yang alami. Koleksi ini kental dengan nuansa vintage sebagai gaya transisi antara nuansa antik dengan garis modern.

"Bercerita tentang keadaan di Eropa terutama di Inggris. Kita mengambil potret dua sisi yakni klasik dan urban Inggris. Warna lebih gelap dan terang. Kita juga pakai warna merah, biru untuk lambang bendera Inggris. Motifnya klasik seperti diagonal, kotak-kotak," tambahnya.

Terakhir, koleksi keempat, terinspirasi dari tempat dataran tinggi, dingin, udara terbuka dan salju dengan warna cenderung netral seperti biru dan sedikit warna merah, kuning.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement