Senin 28 Aug 2017 13:09 WIB

Hewan Peliharaan Dapat Juga Terkena Alergi Makanan

Rep: Novita Intan/ Red: Winda Destiana Putri
Hewan peliharaan
Foto: EPA
Hewan peliharaan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Intoleransi makanan atau alergi mungkin tidak hanya terbatas pada manusia, tapi juga ada pada mamalia lain seperti anjing, kucing dan kuda, sebuah penelitian telah ditemukan. Seperti dilansir dari laman, The Indian Express,  temuan menunjukkan bahwa hewan peliharaan menderita intoleransi laktosa dan alergi protein susu langsung.

Beberapa mamalia juga bertanggung jawab atas reaksi alergi dari protein tertentu dalam gandum, kedelai, kacang tanah, kacang pohon, ikan, telur dan daging. Dalam kasus anjing, kucing atau kuda, bagaimanapun, efek sampingnya kebanyakan mempengaruhi kulit, diikuti oleh saluran gastro-intestinal. Sementara asma atau reaksi kejut berat jarang diamati pada hewan, ada tumpang tindih antara pemicu respons imun terhadap makanan dan bahan tertentu.

"Tidak hanya manusia tapi pada dasarnya semua mamalia rentan terhadap alergi yang berkembang, karena sistem kekebalan tubuh mereka mampu menghasilkan imunoglobulin E," kata pemimpin penulis Isabella Pali-Scholl, dari University of Veterinary Medicine di Wina.

Karena pengetahuan yang tepat tentang banyak mekanisme dan pemicu untuk hewan belum cukup teridentifikasi, menghindari alergen adalah hewan terbaik yang bisa dilakukan. Hewan yang terkena harus diletakkan di bawah diet eliminasi yang disebut.

Regimen ini terdiri dari menghilangkan semua sumber protein dari makanan hewani. "Selama periode diagnosis ini, hewan tersebut akan diberi makan makanan buatan sendiri atau makanan diet yang ditentukan oleh dokter hewan. Baru saat itu, dan jika belum ada reaksi alergi yang berbahaya sebelumnya, makanan 'normal' secara bertahap dapat diperkenalkan kembali," kata Pali-Scholl.

"Prosedur diagnostik ini memungkinkan diet alergen bebas untuk disesuaikan dengan intoleransi makanan masing-masing, sambil menghindari pembatasan yang tidak perlu," kata periset.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement