REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN - Batik Air seperti tak pernah berhenti mengepakkan sayapnya. Mulai Sabtu (26/8), Chennai – Kualanamu yang telah disentuh Batik Air. Rute tersebut akan transit di Kuala Lumpur, Malaysia. Penumpang akan melanjutkan perjalanan ke India dengan nomor penerbangan yang sama.
Public Relations Manager Lion Air Group Andy M. Saladin mengatakan penerbangan dengan menggunakan kode penerbangan ID 6019 dari Chennai akan berangkat pukul 23.10 menuju Kuala Lumpur. Dari Kuala Lumpur, Batik Air akan melanjutkan penerbangan menuju Kualanamu Medan dengan jadwal keberangkatan pukul 06.40. Keberangkatan yang dijadwalkan setiap hari dan ini adalah penerbangan internasional. Waktu penerbangan adalah kira-kira 6 jam perjalanan.
"India merupakan negara yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan pertumbuhan industri pariwisata Indonesia. Dan dalam hal ini
Batik Air menambah pilihan akses dari India menuju Medan setelah Denpasar karena melihat pertumbuhan pasar dan minat penumpang yang baik, sehingga perlu untuk di fasilitasi dengan mengakomodasi sarana transportasi via udara," kata dia.
Ke depannya, Batik Air direncanakan akan kembali memperluas rute internasionalnya menuju beberapa kota di India dari Bandara Internasional Kualanamu seperti Mumbai, Bengaluru, Hyderabad, dan Ibu Kota dari Bangladesh yaitu Dhaka yang akan di operasikan pada akhir 2017 ini.
“Batik Air akan terus melakukan pengembangan dengan membuka rute baru yang di mana hal tersebut telah menjadi wujud komitmen Lion Air Group dalam menyediakan akses destinasi dan jaringan konektivitas yang lebih luas," kata Andy.
Batik Air kini mengoperasikan 49 pesawat yang terdiri dari Boeing 737-800/900ER Airbus 320. Keputusan Batik Air semakin banyak membuka rute ke India ini sejalan dengan harapan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Konektivitas udara, baginya sangat penting dalam mengejar target 15 juta wisatawan mancanegara di 2017.
"Tanpa air connectivity target 15 juta tidak akan berhasil. Ini jembatan dalam mendatangkan para wisman agar datang ke negara kita," ujar Arief Yahya.
Arief menambahkan, sampai saat ini Kemenpar berupaya memotivasi airline untuk membuka rute, menambah seat ataupun frekuensi penerbangan dalam upaya meningkatkan inbound tourist ke Indonesia.
"Kami yakin jika semua hal yang terkait dengan connectivity bisa terwujud, maka target Kemenpar yakni kunjungan wisman di 2017 sebanyak 15 juta dan target tahun 2019 sebanyak 20 juta bisa terwujud. Karena memang penerbangan udara adalah pintu masuk yang paling besar yakni 75 persen dari pintu yang lainnya," kata Arief.
sumber : Kemenpar