REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelni, BUMN yang fokus pada bisnis angkutan pelayaran, menaruh besar terhadap dunia pariwisata Indonesia. Terlebih setelah pariwisata diberi kehormatan oleh Presiden Joko Widodo sebagai salah satu sektor pemimpin dan inti ekonomi bangsa ke depan.
Setelah meluncurkan paket wisata bahari tahun lalu, PT Pelni akan kembali meluncurkan paket serupa. Bocorannya, paket yang ditawarkan lebih beragam. Lebih banyak destinasi yang ditawarkan. Tentunya lebih banyak promosi yang bisa diserbu wisatawan.
Hal tersebut dikatakan langsung oleh Sekretaris Perusahaan PT Pelni, Didik Dwi Prasetio. Dia mengatakan besarnya minat masyarakat selain karena daya tarik destinasinya yang sudah tinggi, ditambah dengan pengalaman wisata yang berbeda yang ditawarkan Pelni. "Banyak masyarakat menunggu tanggal perjalanan wisata bahari sejak awal tahun. Besarnya minat masyarakat dikarenakan Pelni menawarkan pengalaman wisata yang berbeda," ujar Didik dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (25/8).
Paket wisata bahari Pelni dicetuskan sejak 2014 dan terus digiatkan setiap tahunnya guna menjadi pendukung program sepuluh destinasi unggulan yang dicanangkan pemerintah. Paket wisata bahari bertema 'Ship Experience: New Way to Explore Wonderful Indonesia' itu menyuguhkan sebuah perjalanan wisata bahari yang menjanjikan sensasi tersendiri.
Ada lima destinasi unggulan yang ditawarkan. Mulai dari Raja Ampat, Wakatobi, Karimun Jawa, Labuan Bajo, Bandaneira serta Derawan. Dalam paket wisata tersebut wisatawan diajak berlayar ke masing-masing destinasi dengan menggunakan kapal Pelni selama empat hari tiga malam. Perjalanan wisata dimulai dari titik pertemuan yang telah ditentukan. Labuan Bajo misalnya. Wisatawan terbang dulu ke Labuan Bajo untuk kemudian check-in di atas kapal Pelni yang telah menanti di Pelabuhan Labuan Bajo.
"Konsep yang kami tawarkan mirip-mirip dengan live on board. Kapal Pelni punya fasilitas lengkap, jadi wisatawan tidak perlu khawatir. Kami menyediakan shower dengan air panas, makanan dengan beragam menu bervariasi, dan tentunya sumber listrik atau colokan agar urusan selfie-selfie tetap lancar," kata Didik.
Paket perjalanan tersebut sudah termasuk fasilitas di atas kapal, meals tiga kali, perlengkapan snorkling dan perahu cepat. Lalu, destinasi mana saja yang akan ditawarkan Pelni tahun ini? Selain destinasi Kepulauan Raja Ampat dan Karimun Jawa, paket wisata bahari Pelni yang baru di tahun ini antara lain Pulau Komodo di NTT, Pulau Bandaneira, di Ambon, dan Selat Lembeh di Bitung, Sulawesi Utara.
Menurut Didik, destinasi-destinasi yang ditawarkan dalam paket tersebut adalah destinasi yang memiliki kekayaan alam bawah laut yang indah dengan terumbu karang yang sehat dan biota laut yang beragam. Contohnya, gugusan pulau karang Wayag yang merupakan spot paling terkenal di Kepulauan Raja Ampat dan Komodo di Pulau Komodo. Selain itu, di Bandaneira ada Benteng Belgica dan rumah pengasingan Bung Hatta. Sementara Selat Lembah telah dikenal luas di kalangan pecinta selam memiliki banyak spot diving yang memikat.
Melalui paket wisata bahari ini Pelni diharapkan lebih banyak wisatawan domestik yang lebih memilih mengeksplorasi destinasi lokal ketimbang ke luar negeri. “Pelni sebagai perusahaan transportasi laut ingin mengambil peran terdepan dalam mempopulerkan destinasi-destinasi bahari yang diunggulkan pemerintah,” ujarnya.
Lalu kapan paket wisata bahari akan diluncurkan? Soal ini Didik masih merahasiakan. Yang jelas, paket wisata bahari 2017 segera diluncurkan dan dipublikasikan melalui media sosial milik Pelni.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, sangat mengapresiasi yang dilakukan PT Pelni. Sebagai BUMN yang 'ahlinya' dalam bisnis pelayaran, cerdik menangkap peluang pasar. Wisata bahari Pelni diharapkan mampu memberikan sensasi berwisata yang unik dan berbada dari yang sudah ada. Arief menyebut industri pariwisata akan terus berkembang, makin pesat, dan paling berkelanjutan. "Saya juga ingin suatu ketika kapal Pelni bergerak seperti bus hop and off yang keliling dari satu pulau ke pulau lain, secara rutin dan sudah diatur waktunya. Jadi keliling dari destinasi satu ke destinasi yang lain," kata Arief.
Dia mencontohkan di Sydney, di seputar Opera House itu ada banyak marina dan dermaga kapal ferry, ada yang besar dan ada juga yang kecil. Mereka ada yang keliling, dari satu destinasi ke destinasi lain, dari satu titik ke titik lain. Nanti kembali lagi ke titik semula. "Penumpang boleh turun di semua titik, nanti naik dari kapal yang berbeda dan cukup sekali bayar paketnya," ujarnya.