Selasa 22 Aug 2017 10:04 WIB

Medsos Jerumuskan Remaja Soal Makna Kecantikan

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Remaja putri perlu diedukasi bahwa kecantikan dan kepercayaan diri tidak harus datang dari kulit putih.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Remaja putri perlu diedukasi bahwa kecantikan dan kepercayaan diri tidak harus datang dari kulit putih.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vlogger kecantikan, Abel Cantika yang memiliki lebih dari 359 ribu pengikut di Instagram dan 221 ribu pelanggan di kanal YouTube-nya mengaku sedih dengan kondisi remaja yang terpedaya media sosial mengenai makna kecantikan. Karena baginya cantik itu tidak harus putih.

"Sangat menyedihkan melihat banyak gadis remaja seusia saya yang memiliki warna kulit lebih gelap, terjebak dalam mitos sosial yang mengatakan bahwa hanya anak perempuan dengan kulit putih yang akan lebih sukses. Hal ini menyebabkan rasa kurang percaya diri dalam hidup mereka karena mereka akan merasa tidak cukup cantik. Saya memiliki kepercayaan bahwa semua gadis remaja itu cantik terlepas dari warna kulit mereka," ujarnya dalam konferensi pers peluncuran kampanye #BanggaDenganWarnaKulitmu yang digalakkan oleh Clean & Clear, di Jakarta belum lama ini.

Menurutnya, filter dan manipulasi foto di sejumlah situs media sosial lah yang menciptakan generasi remaja yang mudah terpedaya. Banyak gadis remaja Indonesia berpikir bahwa mereka akan tampil lebih menarik jika memiliki kulit yang lebih putih.

Lingkup luas media sosial semakin menghakimi dalam hal daya tarik, harga diri seseorang dirusak hanya dikarenakan oleh banyaknya jumlah suka (likes) atau kurangnya respons terhadap swafoto (selfie) mereka. “Kita perlu mengubah ini," ujar Abel.

Abel merupakan salah satu vlogger kecantikan di Indonesia. Ia menjalani kehidupan sepenuhnya sebagai seorang vlogger kecantikan, sambil terus menyelesaikan studinya. Ia juga mengajak remaja Indonesia untuk bangga terhadap warna kulitnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement