REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno kagum akan pesona festival Prambanan Jazz di komplek Candi Prambanan, (19/8). Dia pun langsung mengaku siap mendukung penuh pariwisata.
Dengan didampingi Dirut Bank BTN Maryono, Dirut BRI Suprajarto, Dirut BNI Achmad Baiquni, dan Dirut Telkom Alex J Sinaga, Menteri Rini terlihat enjoy dan relaks. Selain suguhan jazz di Candi Hindu terbesar dunia, dia juga juga ikutan menyambangi stan-stan yang menampilkan produk UKM (Usaha Kecil Menengah).
"Kegiatan Prambanan Jazz ini cukup bagus. Harus dikembangkan dan diperluas demi mendukung wisata nasional. Industri wisata harus terus digalakkan karena salah satu sumber penerimaan negara," ujar Menteri Rini di lokasi festival Prambanan Jazz, Sabtu (19/8) malam.
Menteri Rini mengaku datang ke Festival Prambanan Jazz untuk membuktikan kepopuleran event tahunan ini. Apalagi event ini juga didukung oleh Telkom dan BRI.
"Jadi sebagai bentuk dukungan, sekaligus saya mau lihat juga acara Indihome Prambanan Jazz ini populer atau tidak. Ternyata sangat populer," ujar Rini.
Kelasnya pun sangat mumpuni. Deretan pengisi acaranya datang dari musisi kelas dunia seperti Sarah Brightman. Kebetulan, Sarah Brightman merupakan penyanyi jazz yang disukainya. Rini pun teringat masa mudanya saat menonton konser Queen di Amerika, sehingga memunculkan kenangan masa lalu.
Sewaktu masih sekolah, Menteri Rini mengatakan lagu favoritnya adalah We Are The Champions. "Seru waktu itu teriak-teriak sama teman-teman. Kalau sekarang aku lagi suka dengerin lagunya Ed Sheraan yang judulnya Thinking Out Loud. Di mobile phone aku ini juga banyak lagu-lagu," ujar Rini.
Menteri Pariwisata Arief Yahya merasa senang rekan sejawatnya di Kabinet Kerja menikmati pertunjukan Prambanan Jazz dan memberikan dukungan penuh terhadap sektor pariwisata. Menurutnya, wisatawan pasti terpikat oleh suasana pertunjukan, yang berlatar belakang Candi Prambanan di tepian sungai Opak itu.
Ketika Candi Hindu tertinggi dan terbesar dunia itu disorot lampu dari bawah, keeksotisan Candi Prambanan bisa terlihat sangat jelas. "Keindahan Candi Prambanan itu sangat terasa di lokasi pementasan ini,” ujar Menpar Arief Yahya.
Menurutnya, Indonesia memiliki dua keuntungan menjadi tuan rumah perhelatan ini. Pertama, dampak langsung, menarik wisatawan baik nusantara maupun mancanegara hadir di Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko dan sekitarnya.
Kedua, dampak tidak langsung, yaitu memberikan nilai berita lebih bagi media memberitakan musisi-musisi jazz dunia tampil di Indonesia. “Setelah menyaksikan jazz di tengah suasana candi yang heritage khas Wonderful Indonesia, jangan lupa sharing foto dan video ke media sosial masing-masing. Impact nya angat besar, karena bintang jazz iyang tampil selalu dipantau oleh followers dan subscribers-nya,” ujar Arief Yahya.
Selain itu, agenda musik itu mirip dengan sport tourism. Sama-sama man made, yang menurut Menpar membuat para wisatawan bisa berulang-ulang mengunjungi Indonesia. “Media value lebih besar. Selain itu, repeat visitors bisa 60 persen datang lagi, bagi mereka yang sudah tiba di Indonesia. Dalam waktu kurang dari setahun, mereka datang lagi,” kata Arief Yahya.
sumber : kemenpar
Advertisement