REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Hasil manis ditorehkan perhelatan Crossborder Wonderful Indonesia. Acara bertajuk The Wonderful of Authentic Heart of Borneo (WAH of Borneo) yang dilaksanakan pada tanggal 17 hingga 19 Agustus 2017 di Nanga Badau Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, ini disambangi ribuan orang.
Ribuan orang dari wisatawan Malaysia dan Indonesia menghadiri perhelatan tersebut. "Kami sudah mendapatkan data berdasarkan laporan terakhir pada 19 Agustus 2017 yang kami terima dari pintu masuk Nanga Badau, wisman yang melintas dalam tiga hari sebanyak 532 orang," ujar Kepala Bidang Promosi Wisata Pertemuan dan Konvensi Asdep Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Kementerian Pariwisata, Eddy Susilo, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (20/8).
Selain para wisatawan ingin menyaksikan Siti Badriah (Sibad) yang menjadi bintang utama, ada juga beberapa komunitas Harley Davidson yang hadir untuk merasakan keindahan Indonesia di perbatasan. ”Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini, kami juga mengucapkan selamat datang kepada komunitas Harley di Indonesia,” ujar Eddy.
Acara tersebut resmi ditutup oleh Sekda Kabupaten Kapuas Hul, Muhammad Sukri. Dia berterima kasih kepada Kemenpar yang semakin hari semakin perduli dengan perbatasan. ”Anda lihat sendiri, masyarakat kami bangkit, masyarakat kami bahagia, dan tentunya ekonomi kami akan semakin menggeliat,” ujar Sukri.
Acara tersebut juga mendapatkan kehormatan karena dihadiri oleh perwakilan pemerintah Kerajaan Serawak Malaysia Tuan Resident Sriaman, Tuan Do Lubok Antu, beserta rombongan. Kemeriahan semakin memuncak setelah Sibad naik panggung yang melantunkan delapan lagu hits-nya. Begitu membludaknya penonton yang hadir menyaksikan aksi panggung Sibad.
Sukri juga berterima kasih kepada tetangga Malaysia. "Karena kegiatan ini mendapatkan dukungan kebijakan dari Konsulat Jendral RI di Kuching Serawak dalam mempermudah lalu lintas wisman dari Malaysia masuk melintas ke Badau Kapuas Hulu untuk menyaksikan festival ini. Ini harus terus dijaga, dan ini harus terus disosialisasikan dengan baik,” ujar Sukri. Warga Malaysia diberi kemudahan melintas, yaitu cukup dengan meninggalkan kartu identitas di perbatasan dan masuk tanpa paspor.
Kabupaten Kapuas Hulu adalah salah satu daerah tingkat II di Provinsi Kalimantan Barat. Ibu kota kabupaten ini terletak di Putussibau yang dapat ditempuh lewat transportasi sungai Kapuas sejauh 846 kilometer, lewat jalan darat sejauh 814 kilometer dan lewat udara ditempuh dengan pesawat berbadan kecil dari Pontianak melalui Bandar Udara Pangsuma dengan pesawat Garuda Indonesia dan Kal Star Aviation.
Lokasi acara terletak di sebelah utara Kabupaten Kapuas Hulu yang berbatasan dengan Serawak Malaysia Timur. Perjalanan dari Putussibau ke Badau hanya bisa melalui darat berjarak sekitar 180 kilometer dan memakan waktu sekitar tiga hingga empat jam. ”Harus terus ditingkatkan atraksi, harus inovatif dalam menggelar acara. Border tourism harus terus berdampak bagi kemakmuran masyarakat di perbatasan,” ujar Menteri Pariwisata, Arief Yahya.