REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Taylor Swift, salah satu selebritis terpopuler media sosial, tampaknya telah menghapus unggahannya selama bertahun-tahun dari akun media sosialnya. Penyanyi asal Amerika Serikat itu menghapus unggahan Twitter sejak sebelum 2010.
Laman tersebut menunjukkan, Taylor memiliki 2.019 pos unggahan pada hari Jumat (18/8), malam. Namun, ketika di klik tidak ada yang termuat dalam laman tersebut. Terlebih lagi, foto profilnya pun telah dihapus.
Bukan hanya di Twitter saja, semua foto dan unggahannya di Instagram dan Tumblr juga lenyap. Lalu, foto dan unggahan di profil Facebook-nya sebelum Desember 2015 juga dihapus. Tak berhenti di situ, situs webnya pun kosong.
Pelantun lagu 'Blank Space' ini diketahui memiliki lebih dari 85 juta pengikut Twitter dan 102 juta pengikut di Instagram. Hilangnya Swift dari dunia maya pun membuat para pengikut dan fansnya bertanya-tanya. Pertanyaan yang muncul seputar apakah akunnya telah diretas, apakah dia menemukan kembali dirinya sendiri atau apakah ada album baru dalam perjalanannya.
"Apakah era baru datang atau dia telah diretas?" tanya salah satu pengguna Twitter.
Produser dan penyanyi berusia 27 tahun itu pun tidak menanggapi kejadian hilangnya beberapa momen Swift di media sosial. Namun, beberapa pengguna Twitter menunjukkan bahwa penghapusan media sosial tersebut terjadi tiga tahun hingga dia mengumumkan album terakhirnya - 1989.
Ini juga terjadi hanya beberapa hari setelah dia memenangkan kasus hukum melawan DJ David Mueller atas kasus pelecehan seksual. Mueller menuduh Swift memfitnahnya ke stasiun radionya, menuduh pengaduannya menyebabkan pemecatan atas dirinya. Namun, Swift menuduh dan melaporkan balik Mueller bahwa dia meraba-raba dirinya dalam sebuah sesi foto 2013 di belakang panggung dengan penggemar dan tamu sebelum konser pada tahun 2013.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
