REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pulau Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, semakin percaya diri memperkuat wisata perbatasan. Bintan mampu membuktikan bahwa wisata perbatasan bisa memakmurkan masyarakat.
Dalam rapat koordinasi Crossborder di Bali pada 14 dan 15 Agustus, Bintan 'memamerkan' cerita suksesnya dalam mengelola wisata perbatasan. Seluruh peserta yang hadir, yang terdiri dari Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Biro Pusat Statistik (BPS), Dinas Pariwisata Daerah, Imigrasi, Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian, Kepolisian, Dinas Pariwisata Provinsi Perbatasan dan 31 Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota di wilayah perbatasan seolah diajak berpetualang ke Bintan.
Kemegahan acara, kerumunan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) hingga destinasinya, tergambar secara mumpuni lewat tayangan video berdurasi 15 menit. Seluruh peserta yang hadir dibuat terkesima. Semangat semua dinas pariwisara daerah lain seperti ikut dipompa. Maklum, kegiatan-kegiatan yang ditayangkan video berdurasi 15 menit itu seluruhnya berkelas dunia. Dari mulai IRONMAN, Bintan Triathlon, Tour de Bintan, Golf Asia Challenge, Moon Run Festival, hingga Reebok Spartan Race Bintan, semua dipertontonkan. Dan semuanya memperlihatkan kerumunan yang luar biasa. Wisman Singapura, Australia, Prancis, Thailand, Inggris dan belahan Eropa lainnya, semua berbaur jadi satu dengan wisnus.
“Ini luar biasa. Kalau Bintan bisa, Sangihe di Sulawesi Utara yang berbatasan dengan Filipina juga pasti bisa,” ujar Kadis Pariwisata Kabupaten Kepulauan Sangihe, Jefri Tilaar, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (16/8).
“Saya makin termotivasi, ternyata selain Bali ada juga daerah yang mampu menyelenggarakan event kelas dunia. Saya jadi ingin belajar dari Bintan, studi banding ke sana supaya kesuksesannya bisa ikut ditularkan ke Bengkayang,” kata Kepala Dinas Pariwisata Bengkayang, Made Putra.
Dalam tayangan yang diputar di Ballroom Grand Mega Resort and Spa itu, kisah sukses Bintan memang membuat banyak orang terkesima. Dari sisi apapun, semuanya terlihat menakjubkan. Pesertanya, atlet-atlet top dunia, semuanya. Dari mulai mantan pebalap Formula One (F1) Rio Haryanto, juara dunia Triathlon asal Swiss, Caroline Steffen, juara triathlon Australia Courtney Ogden, semua pernah tampil di even sport tourism Bintan. Alamnya? Indah sekali. Tayangan kawasan wisata Lagoi yang indah, pantainya yang berpasir putih, bukit-bukit, danau, bahari, lapangan golf-nya, semua ditayangkan dalam berbagai sudut pandang.
Kepala Dinas Pariwisata Bintan, Luki Zaiman Prawira, mengatakan awalnya tidak mudah mengembangkan wisata perbatasan. "Tapi kalau kerja smart dan pakai konsep yang jelas, saya kira daerah lain juga bisa membuat event keren yang didatangi banyak wisman seperti Bintan,” kata dia.
Dia pun tak pelit berbagi tips kepada dinas pariwisata kabupaten/kota lain. “Yang pertama, besarkan event yang sudah ada. Jangan sering ganti nama event karena itu adalah brand. Setelah itu jangan malu tanyakan event terbaik yang bisa dilaksanakan kepada profesional dan EO swasta," ujar Luki.
Apabila cara tersebut masih dirasakan sulit, Luki menyarankan untuk melakukan benchmarking dalam mencapai global best practices. Meniru, memodikasi event yang sudah sukses di daerah atau negara lain. Standarnya tentu harus global. Harus selalu melihat ke dunia agar bisa berkibar ke level dunia. “Dan jangan ragu mendukung yang dibuat swasta, komunitas, yang bisa mendatangkan wisman. Selain itu kita harus berani bikin event sendiri,” kata Luki.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, ikut mengamini. Baginya, Bintan adalah salah satu contoh sukses wisata perbatasan di Indonesia. Wisata buatan seperti wisata olahraga sudah sangat populer di Singapura, Malaysia, Australia, bahkan benua biru Eropa, dibuat di Bintan. Semua digarap dengan profesional. Seluruh pegawai negeri sipil (PNS) dikerahkan, event organizer (EO) internasional juga tak ragu untuk digandeng.
Silakan tengok perhelatan IRONMAN, Bintan Triathlon, Tour de Bintan, Golf Asia Challenge, Moon Run Festival dan Reebok Spartan Race Bintan. "Itu adalah contoh konkret. Begitu ada event, maka kapasitas akomodasinya tidak cukup. Kalau mau sukses seperti Bintan cara gampangnya ya benchmark. Apa-apa yang sudah dilakukan Bintan, silakan amati, tiru, dan modifikasi sesuai karakter wilayah masing-masing,” ujar Arief.