REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara Hanung Bramantyo siap mengangkat kisah hidup dan perjuangan raja pertama Kerajaan Mataram Sultan Agung ke dalam film layar lebar.
Dengan mengambil judul Sultan Agung: Tahta, Perjuangan dan Cinta, film yang diproduseri B.R.A. Mooyati Sudibyo itu menggaet aktor Aryo Bayu yang memerankan Sultan Agung dan Anindya Kusuma Putri sebagai Ratu Batang, permaisuri Sultan Agung.
"Saya sangat kaget ketika Ibu Mooryati yang bukan orang film berniat membuat film yang bukan film horor, komedi, atau cinta. Namun, film yang belum pernah disentuh oleh orang film sekalipun," ujar Hanung Bramantyo ketika menyampaikan rencana produksi film tersebut di Jakarta, Selasa (15/7).
Ia menegaskan bahwa Sultan Agung merupakan sosok yang pernah ada di Tanah Air, bukan legenda. Akan tetapi, tidak banyak industri maupun pekerja film yang berminat mengangkatnya ke dalam karya layar perak, sehingga dirinya tertarik membantu Mooryati Sudibyo untuk mewujudkan impiannya memfilmkan tokoh tersebut.
Menurut Mooryati Sudibyo, dipilihnya sebagian kisah hidup Sultan Agung untuk diangkat ke dalam film tersebut karena Raja Mataram itu memiliki semangat untuk mempersatukan kembali Nusantara yang kala itu sedang terpecah belah karena perebutan kekuasaan. Selain itu, juga dikuasai oleh penjajah Belanda dengan kedok perdagangan rempah di bawah VOC (Perusahaan Dagang Hindia Timur).
"Film ini saya persembahkan kepada bangsa dan negara untuk menghidupkan kembali semangat persatuan dan kesatuan. Film ini juga ditujukan bagi generasi penerus agar mengenal dan menghargai perjuangan pahlawan kita, salah satunya Sultan Agung," kata pemilik Mooryati Sudibyo Cinema itu.
Oleh karena itu, lanjut dia, dalam film itu nantinya bagian kehidupan Sultan Agung yang akan diangkat menjadi tema utama, yakni tentang pengorbanan dan cinta tanah air.
Sutradara yang dua kali meraih piala FFI itu menyatakan bahwa pihaknya dalam penggarapan film itu melibatkan sejumlah sejarawan yang memahami kepahlawanan Sultan Agung maupun Kerajaan Mataram untuk penyusunan naskah cerita. Film yang direncanakan kolosal itu akan melibatkan pasukan berkuda serta bergajah untuk menggambarkan saat Sultan Agung menyerbu Batavia. Dalam film ini didukung 500 pemain.
Terkait degan realisasi produksi, Hanung mengatakan bahwa saat ini masih dalam taraf pencarian pemain untuk mengisi peran-peran yang lain. "Yang bisa dipetik dari kepemimpinan Sultan Agung adalah tanah ini milik kita dan harus digunakan sebesar-besarnya untuk (kemakmuran) kita," ujar Hanung.
Sementara itu, pemeran Sultan Agung, Aryo Bayu, mengaku sangat bersyukur bisa ikut dalam film yang mengangkat tokoh besar dan bersejarah tersebut. "Ketika bermain dalam film Soekarno, saya merasa masuk ke dalam lorong waktu pada masa perjuangan, dan kini seperti masuk dalam lorong waktu yang lebih dalam lagi," kata pemeran Presiden RI Soekarno dalam film Soekarno Indonesia Merdeka.