Kamis 10 Aug 2017 14:23 WIB

Sababay Wine Bantu Dongkrak Peringkat Wonderful Indonesia

Menteri Pariwisata, Arief Yahya.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Pariwisata, Arief Yahya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Peringkat Wonderful Indonesia didorong untuk terus berkibar di level dunia. Hingga Rabu (9/8), sudah ada 20 merek yang menyatukan kekuatan bersama Kementerian Pariwisata (Kemenpar).

Semua ingin bersatu mendongkrak peringkat Wonderful Indonesia yang saat ini menempati urutan 47 di Forum Ekonomi Dunia. Salah satu merek yang berkolaborasi dengan Kemenpar adalah Sababay Wine, yakni produk wine asli Bali. Sababay Wine merupakan produk Indonesia yang dibuat dengan bahan dan proses pembuatan khas Indonesia. Produk-produknya juga sudah menembus pasar nasional dan internasional.

"Sangat tepat jika Wonderful Indonesia bisa disandingkan di setiap pruduknya,” ujar Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (10/8).

Esthy menngatakan apabila co-branding dilakukan oleh dua merek yang sudah kuat, maka pengaruhnya akan sangat luar biasa. Kekuatan dua merek tersebut akan lebih kuat lagi. “Nantinya akan sama-sama menguntungkan antara brand Wonderful Indonesia dan para pengusaha atau brand-brand tersebut,” ujarnya.

Saat ini, Wonderful Indonesia berada di posisi 47 dunia.  Peringkatnya sudah jauh di atas Thailand yang berada di posisi 83 dan Malaysia di urutan 97. Prestasi Sababay Wine juga patut diperhitungkan. Pada 2015, keenam varian Sababay Wine telah mendapatkan penghargaan internasional, gold, silver, dan double gold. Bahkan, pada 2016, Sababay Moscato d’Bali sukses mengalahkan Moscato Rosa Jacobs Crips yang sangat terkenal dari Australia.

“Itu sebabnya kami sangat antusias. Saat ini Sababay Wine telah tersedia di berbagai jaringan ritel modern, hotel, restoran, dan kafe, di Jakarta dan Bali. Belakangan, Sababay juga masuk ke Medan dan Lombok. Selanjutnya,  Sababay akan masuk Yogyakarta, saat ini baru tahap membuka sub-sub distributor,” ucap CEO Sababay Industry, Evy Gozali.

Sababay Wine merupakan terjemahan Bahasa Inggris dari kawasan Teluk Saba, di Gianyar, Bali. Di sana adalah tempat pembuatan wine Sababa Industry yang berdiri sejak 2010. Melalui Sababay Wine, Sababay Industry bertekad memperkenalkan wine asli Bali yang berasal dari buah anggur Alphonse lavalle, anggur merah lokal, dan Moscato, anggur hijau lokal.

Hingga kini, Sababay mampu memproduksi 500 ribu botol wine asli Bali setiap bulannya yang dijual dengan harga Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu per botolnya. "Kami membesut merek Sababay Wine, wine lokal asli Bali dengan varian wine di antaranya Pink Blossom, Ludisia, Moscato d’Bali, dan Reserve Red,” ujarnya.

Penyatuan kekuatan ini membuat Menteri Pariwisata Arief Yahya bahagia. Baginya, co-branding sangat penting dilakukan untuk memperluas jangkauan target pasar dan mengerek ekuitas dari merek yang bergabung.

Selain Sababay Wine, rencananya ada 20 merek yang akan melakukan MoU bersama Kemenpar. Semuanya terbagi dalam dua kategori mitra makanan dan non-makanan. Merek-merek tersebut adalah Achilles, Garuda Food, Plygon, Sahid Group, Tiket.com, Alleira Batik & Gaia, Sunpride, Sarinah, Sekar Group, Krisna Oleh-oleh, Secrect Garden, Martha Tilaar, Malang Strudle, JJ Royal, Dapur Solo, Rumah Zakat, dan Batik Trusmi.

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement