Rabu 09 Aug 2017 15:18 WIB

Kemenpar Gandeng Alleira Promosikan Wonderful Indonesia

Salah satu produk Alleira Batik.
Foto: Republika/ Wihdan
Salah satu produk Alleira Batik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata terus mempromosikan Wonderful Indonesia. Saat ini upaya tersebut terlihat membuahkan hasil.

Terbukti, 20 perusahaan siap menandatangani kerja sama (MoU) untuk saling mempromosikan produk mereka dengan produk pariwisata melalui logo bersama. Salah satunya adalah Alleira Batik & Gaia, yang memiliki outlet di mal-mal kelas wahid di Jakarta. Alleira, produk batik premium Indonesia, senantiasa mengangkat nama batik ke kancah internasional.

Warisan budaya Indonesia yang diakui UNESCO ini menjadi kebanggaan bangsa dan patut dipertunjukkan. Tidak salah apabila Kemenpar melakukan co-branding dengan Alleira Batik. Mereka juga tak henti-henti melansir inovasi dengan tampilan desain terbarunya untuk setiap musim. Alleira ingin menjadikan batik sebagai busana sehari-hari masyarakat Indonesia lewat kebanggaan akan salah satu warisan milik Indonesia.

Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Esthy Reko Astuti, mengatakan kolaborasi ini bertujuan meningkatkan ekuitas merek dari Wonderful Indonesia (mancanegara) dan Pesona Indonesia (nusantara) sekaligus memajukan pariwisata Indonesia. “Co-branding Wonderful Indonesia atau Pesona Indonesia ke berbagai produk ini sangat efektif, apalagi produk Alleira Batik mampu menembus pasar internasional,” ujar Esthy dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (9/8).

Alleira merupakan merek batik modern kontemporer yang tidak meninggalkan sejarah dan nilai batik yang kental akan sisi tradisional. Semua proses pembuatan batik Alleira masih alami sesuai dengan pakemnya. Berbagai penghargaan dari dalam dan luar negeri telah diraih Alleira sebagai jenama batik terbaik di Indonesia dan telah digunakan diantaranya oleh Bill Gates, Prince Hakoon (Norwegia), Daniele Masaro, Philip Kotler, dan Richard Gere.

Alleira didirikan pada 2005 dengan modal awal Rp 30 juta dan pegawai hanya empat orang. Garasi menjadi cikal bakal lahirnya Alleira yang kini menjadi salah satu batik modern terbesar di dunia fesyen. Keinginan Alleira mengangkat batik sebagai fesyen internasional  dengan desain dan bahan berkualitas tinggi.

Proses batik dan kualitas yang baik adalah prioritas Alleira. "Alleira Batik berusaha menghadirkan koleksi yang menjadi bagian dari gaya hidup pria dan wanita yang selalu ingin tampil modis. Pemilihan bahan menjadi perhatian karena memprioritaskan kenyamanan bagi semua fashionista,” ungkap CEO Alleira Batik, Lisa Mihardja.

Batik yang dulunya masih dianggap sebagai pakaian tradisional, kata Lisa, menjadi pekerjaan rumah Alleira untuk memperkenalkannya lebih modern. Alleira berhasil mengubah persepsi batik yang konvensional dan kuno.

Dia terinspirasi dari kesuksesan Burberry, yang mengembangkan motif tradisional tartan ke dalam berbagai produk dan diterima oleh masyarakat global. “Dengan konsep yang sama, saya ingin batik juga menjadi suatu elemen fesyen yang mendunia. Bagi saya, batik tidak hanya sebatas kain atau pakaian, melainkan sebuah karya seni,” ujarnya.

Keinginan Alleira ini awalnya bukanlah hal mudah. Situasi berubah ketika Alleira dipakai oleh beberapa tokoh masyarakat. Menggabungkan antara sisi tradisional dan modernitas fesyen melalui desain yang fashionable menjadikan Alleira mampu unjuk gigi. “Sekarang Alleira menjadi luxury brand di Indonesia dan butik kami disejajarkan dengan brand-brand internasional di mal," kata Lisa.

Alleira Batik telah memiliki 11 butik di Jakarta dan satu butik di Medan, serta tersebar di beberapa pusat perbelanjaan papan atas di Indonesia seperti, Metro, Sogo, Centro Parkson dan Galeries Lafayette. Kemudian terdapat juga di Soho New York, Amerika Serikat.

Tak berhenti di situ saja, Alleira tetap menjalankan strategi untuk mendongkrak nama besarnya. Lewat desain dan kualitas baju serta aksesoris, Alleira mempromosikan batik Indonesia secara internasional. Alleira juga berusaha menambah eksistensi di pasar Eropa, Amerika, dan merambah dunia bisnis digital.

“Kami ingin melestarikan tradisi, tapi tidak mau menjadi perusahaan tradisional. Co-branding dengan Wonderful Indonesia juga menjadi pilihan kami untuk lebih menduniakan Alleira Batik,” kata dia.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengatakan langkah mengajak korporasi untuk solid memperkuat merek bersama melalui co-branding dengan Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia adalah langkah bersama untuk meraih sukses bersama. Kini, Wonderful Indonesia sudah menempati posisi 47 besar dunia. "Setelah dipromosikan besar-besaran di semua platform media di seluruh dunia. Nilai branding-nya sudah mengalahkan Amazing Thailand dan Malaysia Truly Asia," ujar Arief.

Setelah sukses co-branding dengan beberapa produk makanan seperti Garuda Food dan kerupuk udang Papatonk di Cina serta Bon Gout, Kemenpar ingin memperluas ke semua industri yang punya posisi sama.

Kini, kata Arief, dia kembali bergerak untuk meningkatkan kepedulian merek. Sebanyak 20 merek produk ternama di Indonesia akan digandeng menandatangani MoU untuk memasang branding Wonderful Indonesia atau Pesona Indonesia dengan tema Wonderful Indonesia Co-Branding Forum. MoU co-branding akan digelar di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, pada Kamis (10/8).

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement