Rabu 09 Aug 2017 11:41 WIB

Buku Lepas dari Lapas Hidup Dibedah di Ponpes Ushuluddin

Suasana bedah buku
Foto: Dok Republika Penerbit
Suasana bedah buku "Lepas dari Lapas Hidup" di Ponpes Ushuluddin, Bandar Lampung, Rabu (9/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Buku Lepas dari Lapas Hidup karya Kiai Adrin dibedah di Pondok Pesantren Ushuluddin Bandar Lampung, Rabu (9/8). Acara yang merupakan kerja sama antara Republika Penerbit dan Ponpes Ushuluddin itu dihadiri langsung sang penulis, yang juga pimpinan Ponpes Latansa Lebak, Banten Kiai Adrian, dan pimpinan Ponpes Ushuluddin Dr KH Ahmad Rafiquddin SAg, MSi.

Juga hadir Syekh Amin Ramzi,  dari Mesir.  “Alhamdulillah, acara bedah buku ini disambut hangat dan antusiasi oleh jajaran pengasjuh maupun santri Ponpes Ushuluddin,” kata staf marketing Republika Penerbit Muhammad Nasir.

KH Ahmad Rafiquddin menyambut gembira kehadiran Kiai Adrian di ponpes yang dipimpinnya. “Kami senang Kiai Adrian datang dan membedah buku Lepas dari Lapas Hidup di Ponpes Ushuluddin. Kami akan kami wajibkan seluruh santri baru  maupun lama  untuk  memiliki buku tersebut,” ujar Ahmad Rafiquddin.

Kiai Adrian mengungkapkan, pihaknya dan Republika Penerbit membawa 500 eksemplar buku Lepas dari Lapas Hidup sebanyak 500 eksemplar.  “Buku tersebut habis terjual  dalam waktu  dua jam. Sungguh  luar biasa dan fantastis penjualan buku  dalam  waktu singkat tersebut,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kiai Adrian mengungkapkan,   Ponpes  Latansa mewajibkan  santrinya menjadikan buku Lepas dari Lapas Hidup  sebagai  buku bacaan  wajib setiap  pagi sebelum masuk kelas. Sampai  saat  ini buku tersebut sudah  terjual di kalangan santri kisaran 4.500 eksemplar.  Alhamdulillah  wasyukru lillah,” papar Kiai Adrian.

Syekh  Amin Ramzi,  dari Mesir, setelah mengetahui isi buku tersebut, mengatakan buku tersebut sangat baik dibaca oleh para santri. “Buku ini sangat  memotivasi santri maupun siapapun  yang ingin manggapai kesuksesan dalam  hidup.  Berani hidup,  jangan  takut mati;  takut mati,  jangan  hidup; takut  hidup,  mati saja,” ujar Syekh Amin Ramzi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement