REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan uji coba laboratorium tentang penggunaan sampah plastik sebagai bahan aspal jalan (plastic tar road). Provinsi Bali mencoba mengaplikasikan hal tersebut di seputaran jalan kampus Universitas Udayana.
"Penggunaan sampah plastik oleh masyarakat saat ini cenderung meningkat, dan pengolahan limbahnya masih menjadi pekerjaan rumah karena belum tertangani maksimal," kata Kepala Seksi Preservasi Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Bali, I Wayan Windiawan, Senin (7/8).
Plastik berasal dari senyawa yang tidak dapat diurai alam dalam waktu singkat. Bali menghadapi bahaya sampah plastik terbilang tinggi. Produksi sampah plastik di Kota Denpasar misalnya mencapai 3.500 meter kubik per hari.
Windiawan mengatakan satu kilometer (km) jalan dengan lebar tujuh meter membutuhkan partikel plastik berkisar 2,5-5 ton. Lima dari enam kriteria kelayakan aspal berbahan campuran plastik ini sudah terpenuhi dan masih terus dilakukan penyempurnaan.
Windiawan mengatakan pemanfaatan limbah plastik ini ke depan bisa menjawab permasalahan sampah plastik di Bali. Aplikasi campuran limbah ini diharapkan bisa menghasilkan jalan kokoh dan tahan lama.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PUPR, Danis Hidayat Sumadilaga mengatakan uji coba di Bali juga akan dilakukan di Jalan Mahendradatta. Pertimbangannya adalah tingkat dan volume kendaraan di sepanjang jalan tersebut terbilang tinggi. Monitoring dilakukan satu hingga dua tahun.
"Aspal dari campuran limbah plastik ini sifatnya lebih lengket dan kualitasnya lebih baik," katanya.
Bali menargetkan seribu ton sampah plastik perhari diolah menjadi campuran aspal baru ini. Sampah yang akan masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung dipilah, kemudian dicacah untuk dijadikan bahan aspal.
Jumlah sampah plastik di Indonesia dalam kondisi memprihatikan, rata-rata 9,52 juta ton per hari. Jumlah tersebut mencakup 14 persen dari total sampah yang diproduksi setiap harinya. Limbah plastik dapat menyumbang kebutuhan jalan sepanjang 190 ribu km.