REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Lagi-lagi Presiden Joko Widodo kembali menyampaikan apresiasi pencapaian wisatawan mancanegara (Wisman) melalui akun Facebook pribadinya. Postingan itu dilakukan Presiden Jokowi pada 5 Agustus 2017 sekitar jam 17.38 WIB.
Dalam postingannya, Jokowi menyampaikan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia selama Januari-Juni 2017 mencapai 6,48 juta orang. Naik lebih sejuta wisatawan dibanding periode yang sama tahun lalu.
Selain melalui udara dan laut, wisatawan asing kini pun senang datang melalui jalur darat, lewat pintu-pintu Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Ini matching dengan program Menpar Arief Yahya yang sejak 2016 lalu getol menggarap crossborder area, seperti Aruk, Sambas, Kalbar. Lalu Entikong, di Kalbar yang berbatasan dengan Malaysia. Termasuk Atambua, NTT, di perbatasan Timor Leste.
Bulan Juni 2017, ada 162,78 ribu wisatawan mancanegara masuk Indonesia lewat berbagai PLBN yang sebagian telah dibangun megah dan membanggakan. Itu lonjakan kedatangan yang luar biasa: 671,71 persen dibanding Juni tahun lalu.
Dalam dua jam postingannya ini langsung mendapatkan klik sebanyak 12 ribu, ratusan komentar dan 516 kali dibagikan. Netizen cukup banyak yang mengapresiasi capaian wisman yang bergerak melalui wilayah perbatasan.
Presiden Jokowi memang selalu meng-update status pencapaian wisman ini setiap bulannya karena sektor pariwisata adalah leading sector terhadap program pembangunan lima tahun ke depan yang difokuskan pada sektor infrastruktur, maritim, energi, pangan, dan pariwisata. Dalam jangka pendek, menengah dan panjang, sektor pariwisata ini selalu menunjukkan pertumbuhan yang positif.
Pujian yang datang dari atasannya tidak membuat Arief Yahya puas diri. "Sebenarnya, capaian wisman yang naik 22,4 persen itu masih belum mencapai target Pak Presiden Jokowi. Proyeksinya naik 25 persen, jadi masih kurang 2,6 persen lagi. Jadi saya masih gak boleh tidur," ujar Menpar Arief.
Namun, pertumbuhan wisman itu tergolong top 20 the fastest growing in the world. Di ASEAN, Indonesia dan Vietnam tumbuh terbesar, di atas 20%, jauh meninggalkan rival-rivalnya Malaysia, Thailand dan Singapore. "Vietnam adalah sparing partner baru yang perlu kita pelajari," ungkap Arief.
"Masih sisa 6 bulan, kami akan lebih ngebut lagi! Kerja belum selesai, target 15 juta wisman tahun 2017 masih butuh kerja keras dan ini butuh dukungan semua pihak dengan spirit Indonesia Incorporated," kata Menpar Arief Yahya saat diminta komentar terkait status postingan Presiden Jokowi itu.
Menpar Arief Yahya menambahkan, selama semester I (Jan-Jun 2017), jumlah kunjungan wisman ke Indonesia ini naik 22,42 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 5,29 juta kunjungan.
"Kenaikan ini yang harus terus dipertahankan, dengan rata rata naik 25 persen setiap bulannya hingga Desember nanti, Insya Allah target 15 juta wisman bisa dicapai. Sekali lagi ini butuh kerja keras dalam bingkai Indonesia Incorporated," ujarnya
Support dari kementerian dan lembaga lain yang luar biasa ini, imbuh Arief Yahya, membuat sektor pariwisata bisa berlari lebih kencang dan pencapaiaan wisatawan saat ini memang sesuai dengan kebijakan Pemerintah menggenjot sektor pariwisata secara masif dan komprehensif.
Sejak awal tahun, Kementerian Pariwisata memang memperlihatkan kinerja yang impresif. Dan itu kinerja sejak 2014-2015, saat menerapkan strategi marketing dengan cara Branding, lalu 2016 digenjot advertising. "Tahun 2017 ini tahun Selling. Ketika Brand nya sudah melonjak naik," jelas Arief yang menggunakan pola BAS itu.
Menpar Arief Yahya di awal kerjanya terus membangun landasan branding yang kokoh, hingga membuahkan rangking 47 dunia, melampaui Amazing Thailand di 83 dan Malaysia di 96 di 2015.
Country Branding Wonderful Indonesia melesat lebih dari not available, hingga peringkat 47. Program yang sedang dijalankan Menpar Arief Yahya, termasuk pengembangan destinasi dan industri pariwisata juga semakin gencar dan cepat. Tiga program yang diprioritaskan Kemenpar, yaitu digital tourism, konektivitas udara dan homestay desa wisata.
Go digital menjadi strategi yang harus dilakukan khususnya untuk merebut pasar global sebagai pasar utama. Mengingat 75 persen travellers sudah search, booking, payment dengan cara digital online.