Sabtu 05 Aug 2017 14:05 WIB

2018, Pelabuhan Benoa Siap Tampung Wisata Kapal Pesiar

Wisata kapal pesiar
Foto: EPA
Wisata kapal pesiar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan Pelabuhan Benoa, Bali, siap dimulai pada September 2017. Rencananya, paling lambat pada akhir 2018, kapal-kapal wisata berukuran besar sudah bisa sandar di sana.

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman sengaja mengebut pembangunan tersebut. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan dalam proses pembangunan Pelabuhan Benoa pernah terjadi masalah akibat tata ruang. Namun setelah terbitnya surat dari Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), maka pembangunan terminal kapal wisata di Benoa sudah bisa dimulai.

"Sudah kita selesaikan, sudah ada surat formal dari Menteri ATR bahwa tata ruangnya sudah sesuai dengan peruntukkannya, yaitu untuk pelabuhan," kata Luhut dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (5/8).

Kapal-kapal wisata besar berkapasitas 5.000 penumpang dengan 1.500 awak kapal, atau setara daya angkut 44 pesawat Boeing 737 ini diharapkan sudah bisa bersandar di Benoa. Kapal bisa bersandar setelah PT Pelindo III selesai mengeruk kanal pelabuhan, kolam labuh, dan membangun terminal pada akhir 2018.

Dalam waktu dekat, Kementerian Pehubungan segera menerbitkan Persetujuan Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Benoa. Direktur Utama Pelindo III, Ari Ashkara, mengatakan pembangunan pelabuhan akan membuat panjang alur menjadi 3.346 meter, lebar alur 420 meter, dan kedalaman 12 meter. Kolam labuh timur akan berberukuran 662 x 150 meter dengan kedalaman 11 meter, dan kolam labuh barat berukuran 900 x 150 meter, dengan kedalaman 4 meter.

"Terminal kapal akan mampu memproses 2.500 penumpang secara bersama-sama utk satu batch," kata Ari. Merujuk Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, Pelindo III segera menurunkan tarif jasa pelabuhan untuk Pelabuhan Benoa.

Ketua Tim Percepatan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata, Indroyono Soesilo, mengatakan pemerintah telah menyiapkan opsi untuk mengembangkan Pelabuhan Celukan Bawang, Bali Utara, untuk persinggahan kapal pesiar. Dimulai pada Desember 2017 hingga Maret 2018 sudah akan singgah tujuh kapal pesiar yang mengangkut rata-rata 1.000 wisatawan per kapal.

Indroyono menyebut, untuk memenuhi target kunjungan wisata, pemerintah harus terus meningkatkan pembangunan infrastruktur, termasuk fasilitas pelabuhan untuk kapal-kapal wisata juga menjadi perhatian pemerintah. Pelabuhan Celukan Bawang memiliki kedalaman alami sehingga tidak perlu dilakukan pengerukan. "Lahan yang luas bisa menampung ratusan kendaraan yang akan membawa wisatawan menuju lokasi-lokasi wisata," ujarnya.

Destinasi wisata di Bali Utara seperti Pantai Lovina, Danau Beratan, Kebun Raya Bedugul, Taman Nasional Bali Barat, dan Pulau Menjangan juga akan dapat dioptimalkan serta membuka kemungkinan pengembangan destinasi-destinasi baru di kawasan tersebut.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menyambut gembira rencana kehadiran terminal untuk kapal pesiar di Benoa. Pasalnya potensi wisatawan mancanegara (wisman) yang menggunakan kapal wisata di wilayah Asia Timur-Australia mencapai 3 juta wisman per tahun, namun baru 200 ribu wisman yang menggunakan kapal wisata singgah di Indonesia.

"Dengan tersedianya sarana terminal baru ini, maka diharapkan target kedatangan 500 ribu wisman cruise ship per tahun pada 2019 dapat tercapai," ujar Arief.

Dia berharap pengembangan Pelabuhan Benoa bisa selesai dalam jangka waktu satu tahun. Dia ingin selesai sebelum pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF)-Bank DUnia (World Bank) pada Oktober tahun depan di Bali. "Sebelum pertemuan itu diharapkan sudah jadi. Ini penting karena semua mata dunia akan melihat ke Bali," kata dia.

Setelah semuanya selesai, pemerintah siap mengembangkan Pelabuhan Benoa agar bisa menarik lebih banyak lagi kapal pesiar ke Indonesia. Saat ini, Pelabuhan Benoa hanya bisa menampung maksimal dua kapal pesiar. Selain mengembangkan Benoa, pemerintah akan mengembangkan lima pelabuhan yang bisa menjadi tempat bersandar kapal pesiar. "Pelabuhan-pelabuhan yang bisa menunjang infrastruktur pariwisata itu adalah Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan Soekarno-Hatta di Makassar," ujar Arief.

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement