Kamis 03 Aug 2017 17:26 WIB

PT Pos Buat Prangko Khusus untuk Pameran Filateli Dunia

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengunjung mengamati filateli saat pameran Nasional Filateli (Panfila) di Festival Citylink, Jalan Peta, Kota Bandung, Kamis (11/5).
Foto: Mahmud Muhyidin
Pengunjung mengamati filateli saat pameran Nasional Filateli (Panfila) di Festival Citylink, Jalan Peta, Kota Bandung, Kamis (11/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Pos Indonesia turut berpartisipasi dalam mendukung World Stamp Exhibition 2017. Menurut Dirut PT Pos Indonesia, Gilarsi W Setijono, setengah tahun sebelum event ini digelar, PT Pos telah aktif melakukan berbagai persiapan untuk mendukung acara tersebut. Salah satu bentuk dukungan tersebut, dengan mendatangkan frame khusus dari Taiwan untuk prangko yang dipamerkan.

 "Kami juga memberikan dukungan untuk keamanan koleksi yang dipamerkan. Karena kan filatelis yang memamerkan koleksinya juga harua merasa aman," ujar Gilarsi kepada wartawan, Kamis (3/7).

 

Menurut Gilarsi, PT Pos Indonesia sangat mendukung kegiatan ini karena ingin membuat Indonesia bangga dengan kesuksesannya menggelar pameran tingkat internasional. PT Pos, bahkan membuat stand khusus yang disediakan untuk menjual produk yang hanya ada dalam acara ini.

 

"Kami menjual prangko tematik yang hanya di jual selama event. Kalau beres event masih ada sisa kami musnahkan," katanya.

 

Demiz Minta Geopark Ciletuh Diabadikan Lewat Prangko

 

Prangko tematik bergambar Kinkong itu, kata dia, hanya dicetak sebanyak 2 ribu saja. Setiap harinya, prangko tematik yang dijual itu akan berbeda warna gradasinya.

 

"Jadi, tiap hari harus datang ke pameran. Kalau nggak datang sehari saja, maka koleksinya tak akan komplit," katanya.

 

Selain itu, menurut Gilarsi, PT Pos Indonesia juga meluncurkan sampul hari pertama souvenir sheet (SHP SS) world stamp exhibition 2017 yang ditandatangani oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar, Dirut PT Pos Gilarsi W Setijono, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Presiden Federation Internationale De Philateli (FIP) dan Ketua Umum Perkumpulan Filatelis Indonesia Letjen TNI Purn R Soeyono.

 

Gilarsi menilai, hobi filateli ini harus dipertahankan. Karena, saat ini total filatelis di dunia hanya ada 50 juta. Rata-rata, filatelis terzebut belanja prangko per bulannya 50 dolar per bulan.

 

"Jadi, tinggal dikali Rp 50 juta, itu size ekonominya. Indonesia sebagai negara yang akan menjaga kelangsungan bisnis ini untuk pergerakan ekonomi juga," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement