Kamis 03 Aug 2017 09:53 WIB

Memilih Bahan Bangunan yang Ramah Lingkungan

Salah satu contoh penggunaan papan gipsum
Foto: dok hiru muhammad
Salah satu contoh penggunaan papan gipsum

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Hunian modern kini tak lagi sebatas berada di lingkungan yang asri dan sejuk semata, melainkan  juga dibangun dengan menggunakan bahan bangunan yang ramah lingkungan. Meski sampai kini upaya penggunaan  material bangunan ramah lingkungan belum banyak dilakukan, namun inovasi ke arah itu terus dilakukan guna menjaga kelestarian alam. \

"Kini saatnya memilih bahan bangunan yang ramah lingkungan," kata Hantarman Budiono, Managing Director PT  Saint Gobain Construction Products Indonesia, Rabu (2/8). Menurutnya, di sejumlah negara maju penggunaan material bangunan ramah lingkungan sudah dilakukan sejak lama. Bahkan penggunaan material tersebut dapat menghemat biaya produksi maupun operasional sebuah proyek pembangunan. 

Produk ramah lingkungan yang dimaksud adalah dalam penggunaannya tidak banyak membutuhkan sumber alam. Seperti air, pasir, tanah ataupun bebatuan yang dapat merusak lingkungan. Pemilihan bahan bangunan yang tepat selain membuat bangunan terasa nyaman dihuni, juga akan menentukan usia pakai bangunan tersebut. 

Salah satu produk bangunan modern yang ramah lingkungan dapat dijumpai pada produk papan gipsum Gyproc Habito. Produk ini terdiri dari tiga jenis yakni Habito, Glasroc H dan XRoc.  Habito  merupakan papan gipsum terkuat karena mampu menopang beban hingga 30 kilogram. Glassroc H papan gipsum yang tahan air dan Xroc adalah papan gipsum yang mampu menahan X Ray.

Habito sendiri dirancang kuat karena dapat menjadi dinding gipsum yang dalam pemasangannya menggunakan besi ringan bertulang. Pemasangannya menggunakan baut biasa sehingga dapat dibongkar pasang dengan cepat dan dibentuk sesuai kebutuhan. Habito sendiri dinilai mampu menahan beban berat seperti televisi, kitchen set, meja pajangan, lukisan dan lainnya. "Hasil akhirnya sama dengan tembok biasa, tapi lebih kuat dan sistem akustik yang lebih baik," katanya. 

Gipsum Gyproc dapat didaur ulang sepenuhnya  dan tidak mengandung bahan beracun, tidak membutuhkan air dalam pemasangannya, dan menghemat waktu konstruksi  hingga 30 persen. Hal itu juga akan menekan ongkos produksi terutama  bagi sebuah proyek bersekala menengah ke atas. 

Kota besar seperti Jakarta yang jumlah penduduknya terus bertambah akan mendorong semakin meningkat kebutuhan hunian yang layak, baik itu vertikal maupun landed house. Karena itu untuk menjaga keseimbangan alam dan kebutuhan manusia perlu upaya melestarikan alam sejak dini. "Perlu pemilihan material yang hemat dan ramah lingkungan agar nyaman dan sehat," kata Hantarman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement