REPUBLIKA.CO.ID, ACEH -- Ketua Komisi X DPR RI, Teuku Riefky Harsya, berharap pelaksanaan Sail Sabang 2017 berjalan sukses dan meriah. Beberapa waktu lalu, Komisi X meninjau langsung kesiapan pergelaran Sail Sabang 2017 yang akan berlangsung November hingga Desember.
Dia berharap pemerintah dan semua pihak terkait siap melaksanakan kegiatan Sail Sabang. "Karena Sail Sabang bukan hanya akan dinikmati masyarakat Kota Sabang dan sekitarnya, tapi nanti juga akan menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara yang akan hadir pada kegiatan tersebut,” ujar Riefky dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (2/8).
Sabang hingga saat ini masih menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (Wisman). Untuk itu, politikus dari Partai Demokrat ini meminta kepada penyelenggara segera menyiapkan berbagai keperluan vital dan krusial menjelang pergelaran berlevel internasional itu. "Semoga pelaksanaannya nanti sukses tanpa ada halangan dan kendala apapun,” kata pria asal Aceh itu.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengatakan, sebentar lagi puluhan kapal yachts bakal menjelajahi eksotisme pulau-pulau Indonesia dalam Sail Indonesia 2017 yang sudah dimulai 28 Juli 2017. Total ada 85 yacht yang akan bergabung terbagi dua start atau flag off dari Tual, Maluku, sebanyak 56 kapal berangkat 28 Juli dan 29 kapal asal berbagai negara berangkat dari Darwin, Australia, berangkat 29 Juli 2017, kemarin. Bahkan di Darwin, kapal yacht sudah resmi dilepas Penasehat Menteri Pariwisata Bidang Marine Tourism, Marsetio. Nantinya rombongan dari Darwin dan Tual akan bertemu di Sail Sabang 2017, Aceh, pada 28 November. Sementara puncaknya, akan digelar pada 2 Desember 2017 yang akan dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Bagus. Saya lihat, diperkirakan akan ada ribuan wisatawan asing dan domestik akan hadir pada Sail Indonesia di Sabang dan kita harus benar-benar siap menyambut ini semua,” kata Rifky.
Sebelum ke Sabang, rombongan Komisi X mengunjungi Gampong (desa) Dayah Daboh, Kecamatan Montasik, Aceh Besar, untuk mengunjungi langsung desa kerajinan suvenir Aceh yang berada di Kecamatan Montasik. Dalam kesempatan tersebut, mereka berharap para pengrajin tersebut tetap bersemangat dan terus menciptakan sejumlah produk-produk kreatif unggulan.
Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitana, optimis terhadap potensi pariwisata Aceh. Saat ini industri pariwisata Aceh semakin berkembang seiring semakin meningkatnya keberpihakan Pemerintah Aceh, pelaku industri pariwisata, dan masyarakat terhadap upaya memajukan industri pariwisata di daerah.
Menurut Pitana, ini dapat dibuktikan melalui melalui keberhasilan Aceh sebagai salah satu pemenang pada Kompetisi Pariwisata Halal Nasional. Aceh juga menyabet dua kategori dalam ajang World Halal Tourism Award (WHTA) 2017 di Abu Dhabi (UEA) yakni Aceh sebagai Destinasi Budaya Ramah Wisatawan Muslim Terbaik dan Bandara Sultan Iskandar Muda sebagai Airport Ramah Wisatawan Muslim Terbaik.
Dia mengatakan keberhasilan Aceh tidak terlepas dari dukungan semua pihak, khususnya masyarakat Aceh dan di luar Aceh yang secara sukarela dan bersemangat mempromosikan Aceh sebagai salah satu destinasi wisata Indonesia. Untuk itu, kata Pitana, perlu kerja sama dan sinergi dengan instansi, lembaga, pemangku kepentingan, dan jalinan kerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota dalam membangun dan memajukan industri pariwisata Aceh."Semangat ini yang membuat Aceh terus maju di dunia Pariwisata,” kata Pitana