Ahad 30 Jul 2017 16:58 WIB

Pontianak Gelar Lomba Masak Ikan Nusantara untuk Jokowi

Anggota Komunitas membagikan kue tradisional kepada pengunjung pasar Kenanga saat pembukaan Festival Pasar Rakyat di Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (22/7).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Anggota Komunitas membagikan kue tradisional kepada pengunjung pasar Kenanga saat pembukaan Festival Pasar Rakyat di Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (22/7).

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Ibu kota Kalimantan Barat, Pontianak, kembali dipercaya sebagai tuan rumah Festival Ikan dan Lomba Masak Ikan Nusantara. Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan di Taman Alun Kapuas, Selasa (1/8).

Perayaan ini merupakan rangkaian perayaan 72 tahun Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti, mengatakan Lomba Masak Ikan Nusantara adalah kompetisi masak yang terbuka untuk seluruh warga negara Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk mencari koki terbaik yang dapat mengolah hasil laut menjadi hidangan lezat dan bergizi.

Pemenang lomba masak akan mendapatkan kesempatan lokakarya dan memasak untuk Presiden Joko Widodo dalam rangkaian perayaan 17 Agustus 2017 di Istana Negara. ”Nah, Pontianak, Kalimantan Barat menjadi satu dari 13 provinsi yang dipilih menjadi lokasi audisi dan pelaksanaan kegiatan lomba masak ikan, dan diberi tema Pesona Ikan Khatulistiwa dengan menghadirkan masakan khas Kalimantan Barat," ujar Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya Asdep Segmen Pasar Personal Kementerian Pariwisata, Wawan Gunawan dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (30/7).

Nantinya, panitia akan menyediakan ikan yang akan diolah antara lain ikan belida, patin, dan lais. Untuk bumbu dan peralatan khusus, peserta silahkan membawa masing-masing tetapi untuk kompor disiapkan oleh panitia.

Pendaftaran lomba dapat dilakukan melalui situs www.primarasa.co.id atau bisa melalui formulir yang disiapkan oleh panitia di Kalimantan Barat dan dapat diambil di Dinas Kepemudaan dan Olahraga Ekonomi Kreatif Kalimantan Barat. Untuk informasi, bisa menghubungi Rumaktif Pontianak di nomor 085252434343 (via WhatsApp atau pesan singkat) untuk membantu melakukan registrasi peserta.

Wawan berharap, dengan kegiatan ini membuat Pontianak semakin dikenal dengan keanekaragaman serta rasa yang luar biasa dari kuliner Pontianak. Apalagi Pontianak Kota dengan Sungai Kapuas yang kaya akan jenis ikan. Dia yakin akan banyak calon juara dari Pontianak yang siap menuju Istana. "Dengan Pesona Ikan Khatulistiwa, kami juga berharap Pontianak semakin dikenal dengan pesona Kapuasnya karena pelaksanaannya di Taman Alun Kapuas, acara ini bisa menjadi atraksi yang memiliki value media tinggi,” kata pria yang biasa dipanggil Ki Dalang Ajen itu.

Kepala Dinas Disporapar Kota Pontianak, Syarif Saleh mengatakan kegiatan ini akan memperkenalkan keanekaragaman kuliner Pontianak yang luar biasa.

“Melalui ikan, Kalimantan Barat menuju Istana Presiden,” kata Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga, Ekonomi Kreatif Provinsi Kalimantan Barat Kartius. Lomba Masak Ikan Nusantara terbuka bagi seluruh Warga Negara Indonesia berusia 18 hingga 55 tahun yang memiliki identitas resmi dan punya minat memasak. Kriteria penilaian meliputi rasa, penyajian atau presentasi, kreativitas, dan kebersihan.

Panitia sudah menemukan 12 koki terbaik dari audisi Batam (16 Juli), Gorontalo (18 Juli), Biak, Papua (25 Juli), dan Jakarta (28 Juli) yang masuk dalam daftar Semi Finalis Lomba Masak Ikan Nusantara. Perwakilan Semi Finalis dari Batam adalah Endang (Dawet Datin), Sri Sudaryani (Lawar Cumi), dan Sri Ekowati (Lontong Singkong Tongkol).

Tiga terbaik dari Gorontalo yakni Anita Attu (Iloni Burger), Narti Buo (Ikan Santan Goroho), dan Non Lahibu (Ikan Woku Gabus Bambu Kuning). Sementara Biak, Papua diwakili oleh Yohana Padwa (Petatas Isi Ikan Tuna), Matelda F Maryen (Kerang Tumis Labu Kuning), dan Ludia Ronaumbre (Soup Ikan Kakap). Jakarta akan diwakili oleh Lasga (Mouse Nila Asam Padeh), Novita Bunjamin (Ikan Thiam Som), dan Ruben Jeremia (Gabus Pucung Sambal Pete).

Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengatakan, reputasi kuliner akan menaikkan citra pariwisata Indonesia. Pasalnya ketika kuliner sudah siap dipromosikan, dikapitalisasi, maka dia sudah masuk pariwisata. ”Kuliner menjadi bagian yang penting dalam pariwisata. Semakin banyak makanan kita yang dikenal, maka semakin banyak yang ingin ke negara kita. Ini adalah kultur diplomasi bangsa kita,” ujar Arief.

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement