REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengonsumsi beras premium kerap dirasa lebih enak dari beras medium. Faktor bentuknya yang lebih baik, hingga rasa yang lebih empuk dan pulen membuat premium dipilih dibanding beras medium.
Padahal sesungguhnya tidak ada perbedaan berarti antara beras premium dan medium. Menurut Chef Kiky Ceria, perbedaan keduanya secara fisik beras premium lebih bersih, tidak ada kulit arinya lagi, lebih putih, hampir tidak ada biji beras yang rusak, bentuk biji berasnya sama satu dengan yang lain.
Sedangkan beras medium secara fisik putih agak buram terkadang masih ada kulit arinya, masih ada biji beras yang rusak (broken seed), terkadang ada bentuk beras yang berbeda diantara banyaknya biji beras. Jika sudah dimasak beras premium terlihat sangat putih, sangat harum dan teksturnya sangat pulen dan enak.
Sementara beras oplosan biasanya setelah dimasak tidak seragam warnanya setelah menjadi nasi, terkadang nasi bisa jadi cepat kering atau kuning. "Semakin banyak broken seed dalam bungkus beras maka semakin tidak seragam hasil warna nasi dan rasanya tidak pulen dan tidak harum," jelasnya kepada Republika.co.id.
Walaupun demikian, menurut Chef Kiky, untuk dampak dari segi nutrisi dan rasa tidak ada. "Kecuali beras oplosannya ada beras plastik baru berbahaya bagi kesehatan," ujarnya.